Marselino Ferdinan yang selama ini menjadi salah satu wajah baru Timnas Indonesia justru tidak masuk dalam skuad pilihan Patrick Kluivert untuk putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Keputusan ini memunculkan pertanyaan besar, apakah upaya regenerasi yang dimulai Shin Tae-yong kini hanya menjadi catatan sejarah belaka?
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga menegaskan bahwa tidak ada intervensi dari pihak federasi terkait pemilihan skuad timnas. Menurutnya, keputusan untuk tidak membawa Marselino murni berasal dari Kluivert dan staf pelatihnya.
"Itu semua kewenangan pelatih. Selama kami di PSSI, pak Erick (Thohir) tidak pernah ada kita bisa cawe-cawe. Siapa pun pelatihnya, Nova (Arianto) sekalipun pelatihnya, di Timnas U-17, tidak boleh itu ada cawe-cawe untuk pemain atau orang tertentu untuk memasukkan pemain," demikian kata Arya, sebagaimana mengutip Antara News pada Kamis (25/9/2025).
Lebih jauh, Arya menyebut bahwa Kluivert tentu punya alasan khusus di balik keputusan mengejutkan ini. Salah satunya adalah soal menit bermain yang sangat minim bagi Marselino di level klub.
Sejak bergabung dengan Oxford United, Marselino memang sulit mendapatkan kesempatan tampil. Dalam satu musim terakhir, ia hanya turun dua kali di ajang Championship dan Piala FA, dengan total 14 menit bermain. Bahkan, saat dipinjamkan ke AS Trencin di Slovakia, dirinya belum juga mendapat menit bermain reguler.
Fakta itulah yang disebut Arya bisa menjadi alasan kuat mengapa Kluivert memilih untuk tidak menyertakan sang gelandang serang. Minimnya jam terbang dianggap kurang mendukung performa jika langsung dimainkan di level setinggi kualifikasi Piala Dunia.
Arya juga menambahkan bahwa evaluasi terhadap dua laga uji coba sebelumnya melawan Taiwan dan Lebanon turut menjadi dasar pertimbangan staf pelatih. Dari sana, diputuskan bahwa beberapa pemain harus diganti demi kebutuhan strategi.
Padahal, publik masih ingat betul bagaimana Marselino menjadi salah satu kunci keberhasilan Indonesia lolos ke putaran keempat. Dua golnya ke gawang Arab Saudi di Jakarta pada November lalu bahkan sempat menggemparkan pecinta sepak bola nasional.
Ironisnya, justru nama Marselino kini tidak ada dalam daftar 28 pemain yang diumumkan melalui akun resmi Timnas Indonesia.
Selain Marselino Ferdinan, nama lain yang juga absen adalah Rafael Struick. Striker muda yang selama ini diproyeksikan menjadi andalan masa depan Timnas Indonesia itu juga tidak dipanggil.
Padahal, sang pemain sempat menjadi bagian penting dalam beberapa ajang besar, termasuk Piala Asia dan playoff Olimpiade 2024. Ketidakhadirannya tentu semakin memperkuat kesan adanya perubahan arah strategi dari Kluivert.
Kondisi ini jelas mengejutkan banyak pihak. Dua pemain yang selama ini dianggap simbol regenerasi justru tersisih pada momen penting menuju Piala Dunia.
Warisan Shin Tae-yong dalam Bahaya?
Langkah Shin Tae-yong beberapa tahun terakhir untuk melakukan regenerasi besar-besaran sempat dipuji publik. Ia berani memangkas satu generasi pemain senior dan memberi banyak ruang bagi talenta muda.
Nama-nama seperti Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, hingga Rafael Struick adalah contoh nyata dari kebijakan itu. Ketiganya menjadi wajah segar Timnas Indonesia dengan karakter lebih energik, disiplin, dan adaptif.
Namun kini dengan keputusan Kluivert, muncul pertanyaan apakah kerja keras Shin Tae-yong membangun pondasi tim dengan darah muda akan terputus begitu saja.