Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji kembali menjadi sorotan setelah menanggapi dokumen road map Garuda Membara yang saat ini ramai beredar. Ia menyatakan belum bisa memastikan validitas peta jalan tersebut karena tidak mengetahui sumber resmi yang menerbitkannya. Meski ramai dibahas publik, dirinya menegaskan tidak ingin berspekulasi sebelum ada kejelasan dari pihak PSSI.
Dalam keterangan kepada wartawan, Sumardji menegaskan belum mendapatkan penjelasan apa pun terkait road map tersebut. Ia bahkan mempertanyakan apakah dokumen itu memang berasal dari PSSI atau hanya beredar tanpa dasar yang jelas.
"Belum bisa menjawab, saya tidak akan komentar berkaitan dengan itu. Karena sumbernya dari mana saya juga belum tahu. Apakah sumber dari PSSI? Ya kan?" ujar Sumardji saat sesi latihan timnas U-22 Indonesia di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta sebagaimana diungkap Antara News pada Senin (17/11/2025).
Road map yang beredar tersebut memuat target besar yang sebelumnya sudah disinggung dalam Project 2034, termasuk ambisi Indonesia menembus Piala Dunia 2030. Dokumen itu muncul hanya satu bulan setelah Timnas Indonesia gagal melaju ke Piala Dunia 2026 usai kalah dari Arab Saudi dan Irak di Jeddah.
Sumardji menegaskan bahwa kejelasan sumber adalah hal utama sebelum menanggapi isi dokumen apa pun.
"Tanyakan dulu sumbernya dari mana. Saya sendiri belum tahu karena belum diberi info,” tegasnya.
Meski pernyataan Sumardji bernada hati-hati, road map ini sesungguhnya memuat struktur strategi jangka panjang yang mengarah pada pengembangan sepak bola nasional hingga 2034. Peta jalan tersebut mengusung fondasi bertema “Menyatukan dan Menginspirasi Bangsa” yang menonjolkan identitas permainan berbasis kebersatuan, keberanian, dan kesempurnaan.
Road map juga menjelaskan bahwa PSSI menargetkan Indonesia dapat rutin lolos Piala Dunia, menembus delapan besar Asia, serta mencapai peringkat FIFA 60–70 dalam beberapa tahun ke depan. Ambisi tersebut disebut sebagai hasil dari sistem pembinaan pemain yang saling terhubung dari kelompok usia muda hingga senior.
Target Ambisius Menuju 2034
Dalam fase awal, dokumen yang beredar menyebutkan rencana PSSI untuk memulai langkah besar di tahun 2026. Target jangka pendek itu antara lain bersaing di delapan besar Piala Asia dan menembus peringkat FIFA 110. Selain itu, PSSI juga ingin membangun skuad U-23 yang diproyeksikan tampil di Kualifikasi Piala Asia 2027.
Proyeksi tersebut dilengkapi dengan strategi lanjutan, termasuk menghubungkan pemain terbaik U-20 dan U-23 dengan timnas senior. Hal ini dilakukan agar transisi pemain ke level internasional berjalan lebih lancar dan terstruktur.
Tidak hanya itu, road map tersebut juga memuat target agar U-17 dan U-20 rutin lolos ke Piala Asia. Dua kelompok usia lain, U-15 dan U-16, direncanakan kembali diaktifkan untuk memperkuat jalur pembinaan usia dini.
Salah satu rencana besar lainnya adalah pembangunan Pusat Talenta Regional U-14 dan U-15 di empat wilayah Indonesia. Tujuannya memperluas sistem pemantauan pemain bertalenta agar proses scouting bakat lebih merata dan efektif.
Di sisi lain, meski road map telah memuat banyak rencana strategis, PSSI sampai saat ini belum merilis tanggapan resmi terkait dokumen tersebut. Publik dan suporter pun menantikan kejelasan apakah informasi yang beredar merupakan rencana resmi PSSI atau hanya rancangan yang belum difinalisasi.
PSSI sebelumnya memang telah memperkenalkan Project 2034 “Garuda Membara” sebagai langkah besar pembinaan jangka panjang. Namun belum ada penegasan apakah dokumen yang beredar ini merupakan versi resmi yang sejalan dengan proyek tersebut.
Situasi ini membuat publik bertanya-tanya mengenai arah pengembangan sepak bola nasional. Tanpa penjelasan resmi dari otoritas terkait, berbagai spekulasi pun bermunculan di media sosial.