Rangkaian laga uji coba yang diagendakan oleh Timnas Indonesia U-22 proyeksi SEA Games 2025 berakhir sudah. Dua pertandingan melawan Mali U-23, telah tertunaikan dengan dua hasil yang berbeda.
Pada pertemuan pertama pada Sabtu (15/11/2025) lalu, Ivar Jenner dan kolega harus kandas dari sang lawan dengan skor cukup lebar, tiga gol tanpa balas. Sementara di pertarungan kedua yang digelar pada Selasa (18/11/2025), anak asuh Indra Sjafri tersebut berhasil bangkit dan mampu menahan imbang sang lawan dengan skor sama kuat, 2-2.
Jika dibandingkan dengan pertemuan pertama, tentunya pada laga kedua kontra Mali semalam Pasukan Garuda Muda dapat dikatakan tampil lebih baik. Bukan hanya terkait skor dan hasil akhir, namun dari segi permainan pun mereka bermain lebih apik dibandingkan pada pertemuan pertama.
Uniknya, di balik kebangkitan Pasukan Garuda Muda melawan tamunya asal benua Afrika tersebut, terpampang nyata jejak warisan dari pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.
Jejak warisan dari STY terlihat jelas dalam formasi yang dipakai oleh Indra Sjafri pada pertandingan kedua ini, di mana dirinya memainkan skema tiga bek sejajar.
Sepertimana video yang diunggah oleh kanal YouTube Indosiar, pada pertandingan kedua kontra Mali kali ini, coach Indra memainkan trio Kadek Arel, Dion Marx dan Muhammad Ferarri sebagai tiga pemain belakang sejajar.
Formasi ini tentunya sangat berbeda dengan pada laga pertama lalu, di mana coach Indra memainkan kuartet lini pertahanan yang memang selama ini dikenal sebagai skema favoritnya.
Bukan hanya di formasi awal, jejak-jejak dari STY juga dapat kita lihat ketika tim ini bertahan. Mengusung skema tiga bek sejajar dalam formasi 3-4-3, anak asuh Indra Sjafri ini juga kedapatan bertransformasi menjadi 5-4-1 ketika berada dalam mode bertahan.
Pun demikian halnya ketika berubah menyerang. Dalam transisi penyerangan, Pasukan Garuda Muda ini beralih formasi dari 5-4-1 menjadi 5-2-3 yang mana mengandalkan kecepatan kedua sisi sayap yang mereka miliki.
Gol kedua Indonesia yang diciptakan oleh Rafael Struick pada menit ke-53 di mana pada momen transisi, 5 hingga 6 pemain Timnas Indonesia merangsek naik dan mengintimidasi pertahanan tim lawan.
Dan seperti yang telah diketahui oleh para penggemar setia Timnas Indonesia, gaya bermain seperti ini sangat identik dengan gaya seorang Shin Tae-yong ketika masih membersamai Skuat Garuda.
Hasil yang didapatkan pun jauh lebih efektif. Alih-alih kembali menghujani Indonesia dengan lesakan tiga gol, untuk sekadar bisa mendikte Timnas Indonesia pun Mali kali ini jauh lebih kesulitan.
Kalau hasilnya positif begini, sepertinya coach Indra tak perlu malu untuk menerapkan gaya bermain yang mirip dengan pakem dari Shin Tae-yong dulu ya!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS