Promosi Nova Arianto ke kursi juru taktik Timnas U-20 membuat kursi pelatih baru untuk Timnas Indonesia U-17 kini menjadi perhatian utama PSSI. Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji menegaskan bahwa proses seleksi akan dilakukan secara terbuka dan bertahap demi menemukan sosok yang paling sesuai dengan kebutuhan tim.
Menurut Sumardji, pihaknya sudah menyiapkan rangkaian seleksi terhadap sejumlah pelatih yang dianggap memenuhi standar kualitas. Semua proses penilaian itu akan merujuk pada laporan Direktur Teknik PSSI, Alexander, sebelum akhirnya dibahas dalam rapat Exco PSSI.
Ia menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai pelatih U-17 tidak bisa tergesa-gesa. Mekanisme rapat akan memastikan bahwa pilihan pelatih benar-benar berdasar pada evaluasi matang dan kebutuhan tim usia muda Indonesia yang dinamis.
"Rangkaiannya kita akan lakukan seleksi pada beberapa pelatih yang ada, yang memang memenuhi standar kualitas yang diharapkan. Tentu, itu semua nanti berdasar laporan Alexander selaku Dirtek. Selanjutnya nanti akan dibawa ke dalam mekanisme rapat Exco PSSI, baru nanti akan diputuskan berkaitan dengan pelatih U-17," jelasnya, dikutip dari Antara News pada Kamis (20/11/2025).
Sumardji juga menyampaikan bahwa pihaknya akan meminta masukan langsung dari Nova Arianto. Pengalaman Nova dalam membawa U-17 tampil solid hingga berlaga di Piala Dunia U-17 2025 dianggap sebagai referensi penting.
Selama memimpin skuad U-17, Nova mencatat sejarah dengan membawa Indonesia meraih kemenangan pertama sepanjang keikutsertaan di Piala Dunia U-17. Kemenangan 2-1 atas Honduras di laga terakhir babak grup menjadi salah satu pencapaian tersukses tim muda Indonesia.
Karena itu, kisi-kisi dari Nova sangat dibutuhkan agar identitas permainan yang sudah dibangun tidak hilang ketika pelatih baru mengambil alih. Sumardji menilai pengalaman tersebut bisa menjadi modal penting bagi pelatih yang akan memimpin generasi berikutnya.
"Soal siapa yang akan jadi pelatih, saya juga tidak akan jauh-jauh meminta kisi-kisi dari coach Nova bagaimana selama ini bisa sukses. Ini tentu nanti akan kita terus tanyakan kepada calon pelatih sehingga tidak salah di dalam menemukan," lanjut Sumardji.
Ke depan, Timnas U-17 akan menghadapi agenda yang cukup padat. Tahun depan, mereka dijadwalkan tampil di ASEAN Championship U-17 (Piala AFF U-17) dan Piala Asia U-17 2025 yang menjadi gerbang menuju Piala Dunia U-17 2026 di Qatar.
Untuk bisa tampil di Piala Dunia, Indonesia harus menembus babak delapan besar di Piala Asia U-17. Target tersebut disebut sebagai sasaran realistis, namun membutuhkan kesiapan teknis yang matang dari pelatih baru.
Agenda tim juga berlanjut hingga tahun 2026. Pada 28 Maret–9 April, berlangsung ASEAN Championship, disusul AFC Asian Cup pada 14–31 Mei 2026. FIFA World Cup U-17 dijadwalkan pada 5–27 November 2026.
Jika Indonesia gagal menembus Piala Dunia, maka mereka masih memiliki kesempatan lewat Kualifikasi AFC U-17 Asian Cup pada 12–20 November 2026. Rangkaian panjang ini membuat pemilihan pelatih tak bisa sembarangan
Pelatih Lokal atau Asing?
Pelatih asing kerap dianggap memiliki pengalaman internasional dan metode latihan modern yang dapat meningkatkan kualitas teknis sekaligus memperkaya gaya bermain.
Namun, pelatih asing juga memiliki tantangan tersendiri. Adaptasi budaya, komunikasi, hingga kecocokan dengan karakter pemain usia muda sering menjadi hambatan yang tidak bisa dianggap sepele. Selain itu, biaya dan logistik pelatih asing jauh lebih besar.
Sebaliknya, pelatih lokal dianggap lebih memahami karakter pemain Indonesia, dinamika liga, serta kultur sepak bola nasional. Sosok seperti Nova Arianto sebelumnya terbukti sukses karena kedekatannya dengan pemain dan pengalaman menangani tim muda.
Pada akhirnya, keputusan merekrut pelatih asing atau lokal bergantung pada kesiapan federasi. Jika PSSI mampu menyediakan dukungan penuh, pelatih asing bisa menjadi angin segar. Namun bila ingin menjaga keberlanjutan program, pelatih lokal tetap menjadi opsi kuat.