Pasangan ganda campuran Jepang Hiroki Midorikawa/Natsu Saito resmi mengakhiri kerja sama mereka mulai musim 2026. Keputusan ini cukup mengejutkan bagi badminton lovers, mengingat keduanya saat ini berstatus sebagai pasangan peringkat tujuh dunia.
Apalagi sebenarnya Midorikawa/Saito tengah berada dalam performa kompetitif menuju Olimpiade Los Angeles 2028. Namun, keputusan berpisah justru diambil dengan meninggalkan kekecewaan yang belakangan ikut terungkap.
Perpisahan partnership ini juga menandai dimulainya babak baru bagi Midorikawa dan Saito. Nantinya, Midorikawa akan berpasangan dengan Nami Matsuyama, sementara Saito dipastikan berduet dengan Akira Koga.
Hanya saja, di balik “gebrakan” baru dari ganda campuran Jepang lewat rombakan kali ini, tersimpan dinamika internal yang memicu kekecewaan mendalam dari pihak Natsu Saito.
Saito Ungkap Kekecewaan: Keputusan Diambil Sepihak
Menjelang semifinal All Japan Championships 2025, Natsu Saito akhirnya buka suara kepada awak media terkait perpisahannya dengan Hiroki Midorikawa. Dalam pernyataannya, Saito mengungkap proses diskusi yang terlewatkan, baik dengan dirinya maupun dengan tim manajemen Plenty Global Linx.
Ia mengaku telah menyiapkan catatan kronologi khusus untuk menjelaskan situasi yang sebenarnya terjadi di balik layar.
“Secara pribadi, saya telah berusaha sungguh-sungguh untuk mengejar tujuan berkompetisi di Olimpiade Los Angeles 2028 bersama Midorikawa. Saya pikir Midorikawa juga memiliki semangat yang sama dan berusaha menuju tujuan ini,” ungkap Saito.
Pernyataan itu sekaligus menegaskan kalau sebenarnya Saito masih memiliki komitmen jangka panjang terhadap Midorikawa. Oleh karena itu, keputusan sepihak tersebut menjadi pukulan besar bagi perjalanan kariernya.
Merasa Tidak Dilibatkan dalam Pengambilan Keputusan
Saito juga menyampaikan kalau ada hal yang lebih mengecewakan dari perpisahan, yaitu cara keputusan itu dibuat. Ia menyebut Midorikawa dan klubnya, NTT East, tidak pernah membuka ruang komunikasi terlebih dahulu sebelum menentukan arah baru.
Menurut Saito, keputusan pecah kongsi ini seharusnya dilakukan melalui dialog terbuka, terutama ketika kedua pihak masih terikat tujuan besar yang sama.
"Membubarkannya dengan pemberitahuan sepihak bukanlah sesuatu yang dapat saya terima. Terutama karena keputusan ini, meskipun sudah didasari oleh rencana untuk membentuk partnership baru dengan orang lain, dilakukan tanpa penjelasan dan pertimbangan yang memadai kepada saya maupun tim. Saya merasakan kemarahan yang kuat," tutur Saito.
Ia juga mengaku merasakan kemarahan yang cukup kuat atas situasi tersebut karena merasa tidak dihargai sebagai partner profesional.
Dampak Besar bagi Karier Saito
Sebagai atlet ganda campuran, perubahan pasangan bukanlah hal sepele. Adaptasi teknis, chemistry di lapangan, hingga strategi permainan membutuhkan waktu yang panjang. Karena itu, keputusan mendadak ini disebut Saito berdampak langsung pada arah karier dan persiapannya ke depan.
Apalagi, target Olimpiade Los Angeles 2028 menjadi proyek jangka panjang yang menuntut stabilitas pasangan sejak jauh hari. Bubarnya kerja sama di fase krusial dinilai bisa menghambat kontinuitas performa.
Meski demikian, Saito tetap melanjutkan langkah profesionalnya dengan membentuk pasangan baru bersama Akira Koga. Duet ini akan diuji dalam waktu dekat, termasuk di level domestik dan internasional.
Pertemuan Panas di Semifinal All Japan Championships 2025
Situasi semakin menarik karena tidak lama setelah pengumuman perpisahan ini, publik disuguhi duel langsung antara dua pasangan baru tersebut. Dalam semifinal All Japan Championships 2025, pasangan Koga/Saito dijadwalkan menghadapi Midorikawa/Matsuyama.
Laga ini bukan sekadar pertandingan biasa karena akan sarat emosi dan tensi personal. Pertemuan tersebut menjadi simbol peralihan era sekaligus ajang pembuktian pada “mantan” atas pilihan yang mereka ambil.
Bagi penggemar bulu tangkis Jepang, duel ini menjadi salah satu pertandingan paling ditunggu karena memadukan drama di luar lapangan dengan rivalitas baru di dalam arena.
Dinamika Pasangan Ganda dalam Dunia Tepok Bulu
Kasus Midorikawa dan Saito kembali menyoroti betapa kompleksnya dinamika dalam nomor ganda. Tidak hanya soal kemampuan teknik, kerja sama pasangan ganda juga menuntut komunikasi, kepercayaan, dan kesepahaman visi jangka panjang.
Perubahan pasangan memang bukan hal asing di dunia bulu tangkis profesional, tapi proses dan transparansi menjadi faktor penting agar transisi berjalan sehat bagi semua pihak.
Dalam konteks ini, pernyataan terbuka Saito menunjukkan sisi emosional dan manusiawi seorang atlet yang berjuang menjaga arah kariernya di tengah keputusan besar yang tidak sepenuhnya berada di tangannya.
Perpisahan Hiroki Midorikawa dan Natsu Saito pun menjadi salah satu sorotan utama pada akhir musim 2025. Keduanya dihadapkan pada fase membuka lembaran baru dengan pasangan berbeda dan polemik perpisahan yang memicu kekecewaan.
Pertemuan dengan “mantan” di semifinal All Japan Championships 2025 pun bukan hanya soal tiket final, tapi juga tentang harga diri, profesionalisme, dan pembuktian arah masa depan. Publik kini menanti, siapa yang mampu melangkah lebih jauh setelah perpisahan penuh tensi ini.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS