Salurkan Hobi, Jaga Imun Tetap Terkendali

Tri Apriyani | Christof
Salurkan Hobi, Jaga Imun Tetap Terkendali
Ilustrasi ukulele (Pexels/Porapak Apichodilok)

Di tengah krisis dan badai pandemi yang seolah tak kunjung henti, seruan dan gerakan untuk memperkuat daya imun tubuh dan anti bodi kini semakin keras menggema. Ini cukup beralasan karena imunitas menjadi benteng dan perisai untuk menghadang serangan dan gempuran Covid-19 yang kian ganas  tak terbendung. Imunitas seolah menjadi sebuah harga mati yang harus dipertahankan agar kondisi raga tetap terjaga dan kuat menjadi penyangga. Banyak sekali seruan dan himbauan memperkuat imunitas dengan berbagai kiat dan trik tertentu.  Diantara dengan memperbanyak berolahraga, mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi dan bervitamin, menjaga suasana hati dan pikiran agar jauh dari rasa cemas dan kawatir mencekam. Serta berbagai anjuran positif lainnya yang layak untuk diindahkan dan diikuti.

Tidak mudah memang menjaga situasi hati agar tetap ceria bergembira di tengah problema, kewajiban dan tuntutan hidup yang kita jalani. Pasti ada kalanya riak dan gelombang hidup tak dapat dihindari yang pada akhirnya akan menggoyang tawa riang dan senyum girang kita timbul tenggelam. Namun bukannya tak ada cara untuk selalu menjaga kondisi pikiran tetap segar dan berseri bergairah tetap menyala. Seperti halnya melakukan relaksasi, rekreasi atau banyak berdoa untuk melepas segala ketegangan dan rasa tertekan di kepala.

Salah satu aktivitas yang menurut saya cukup ampuh untuk mengusir resah sekaligus memancing rasa lega nan bahagia adalah menekuni hobi dan kegemaran yang kita sukai. Selain menghilangkan penat dan endapan masalah di kepala, menjalankan ritual hobi dan kegemaran sedikit melupakan dan meredakan stres atau gundah di dalam jiwa. Mengisi waktu dengan memainkan alat musik yang sesuai dengan bakat minat, melukis  atau  menciptakan karya digital kegemaran, menyulam kain dan tekun merawat kebun hingga menyiram tanaman yang asri, atau sekedar iseng bernyanyi di alunan musik karaoke yang disukai tak disadari mendatangkan rasa tentram dan juga mengusir jauh rasa cemas dan tertekan.

Ada berbagai alasan kenapa hal itu bisa terjadi, salah satunya kita melakukan itu semua tanpa beban namun dengan rasa senang dan riang menghayati. Hal ini akan merendam kepala kita dengan sensasi asyik kesenangan dan kepuasan melakukan sebuah pekerjaan sepenuh jiwa kita. Jiwa dan batin kita yang kering seolah segar tersiram air, bak ritual mandi menyelam di telaga yang jernih. Rasa gembira kemudian datang menghampiri sekaligus mengusir jauh rasa frustasi atau sesak hati. Segenap sendi syarat  dan urat yang tadinya kaku mendadak menjadi longgar kembali.  Dengan situasi hati dan pikiran seperti ini, tentu, daya imun kita akan meningkat berkali kali lipat dan  mengundang sehat baik jasmani atau rohani. Rasa takut dan kalut sekejap sirna berganti dengan perasaan yang lebih baik dan nyaman di sekujur hati. (NATA)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak