Tulisan ini saya awali dengan ucapan terima kasih kepada Bapak Joko Widodo atas dedikasinya selama sepuluh tahun menjabat sebagai presiden dan ucapan selamat kepada Bapak Prabowo Subianto atas dilantiknya sebagai presiden baru Republik Indonesia masa jabatan 2024-2029.
Beberapa hari ini, saya merasakan euforia kegembiraan masyarakat Indonesia di berbagai lapisan masyarakat, khusunya dalam ranah pendidikan. Rupanya, para pendidik, pelajar, dan mahasiswa sangat menantikan transformasi baru pada sistem pendidikan Indonesia. Ada banyak harap, baik yang terucap maupun tidak terucap, ditujukan kepada bapak presiden Prabowo Subianto dan menteri pendidikan yang telah dilantik untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang bisa dikatakan mengalami penurunan belakangan ini.
Saya sungguh merasa getir ketika mendengar kabar bahwa ada banyak siswa sekolah menengah di Indonesia yang ternyata masih kesulitan dalam membaca dan menghitung. Saya yakin kegetiran ini juga dirasakan oleh masyarakat Indonesia yang lain, termasuk bapak presiden dan bapak menteri pendidikan, karena hal ini berarti pendidikan di Indonesia telah mengalami kemunduran. Padahal, pendidikan merupakan jantung suatu negara. Maka, ketika kualitas pendidikan mengalami penurunan dan kemunduran, bisa dikatakan juga negara tersebut mengalami kejatuhan dan kemerosotan.
Sedari dulu, Bapak Jokowi sering menyatakan bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang penerus bangsa. Banyak program-program telah dibentuk, contohnya seperti KIP, yang banyak membantu generasi bangsa menggapai cita-citanya untuk mengenyam dan melanjutkan pendidikan. Akan tetapi, dibalik itu semua, realita yang terjadi dalam aspek pendidikan di Indonesia saat ini adalah fakta bahwa masih terdapat banyak daerah di Indonesia mengalami kesenjangan akses pendidikan. Akibatnya, kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak tidak didapatkan merata oleh seluruh pelajar di Indonesia. Hal tersebut akhirnya juga akan berimbas pada penurunan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Oleh karena itu, dalam tulisan ini, saya mengajukan permohonan sebuah investasi jangka panjang yang difokuskan pada pendidikan berkualitas demi menciptakan masa depan cerah untuk generasi-generasi berikutnya.
Pertama, saya berharap infrastruktur, fasilitas, dan teknologi di seluruh sekolah di Indonesia diperbaiki secara merata. Jangan sampai di satu daerah sudah tinggal menikmati, sementara di daerah lain tertinggal hanya sampai pada teori. Kedua, saya berharap agar menteri pendidikan dan jajarannya dapat meninjau, mengevaluasi, dan memperbaiki kebijakan-kebijakan yang tidak lagi relevan atau tidak efektif dilaksanakan. Ketiga, saya berharap agar proses seleksi guru ke depannya dapat diperketat untuk memastikan bahwa hanya calon berkualitas dan berkompetensi yang diterima serta menyediakan pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan untuk meningkatkan keterampilan mengajar. Keempat, sejalan dengan poin sebelumnya, saya berharap agar gaji guru dipertimbangkan untuk dinaikkan mengingat beban kerja yang berat dan tanggung jawab yang besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Menurut saya, setidak-tidaknya keempat poin di atas adalah poin dasar yang harus dipenuhi terlebih dahulu untuk dapat mencapai pendidikan dengan mutu yang berkualitas. Terlebih dengan target generasi emas 2045 dengan gagasannya mempersiapkan para generasi muda Indonesia yang berkualitas, berkompeten, dan berdaya saing tinggi. Pada dasarnya, pendidikan yang berkualitas akan dapat menghasilkan generasi yang kreatif, inovatif, dan produktif. Oleh karena itu, menciptakan pendidikan dengan mutu yang berkualitas adalah PR penting yang harus segera ditangani dan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya harus cepat, tetapi juga tepat dan cermat.
Bapak Prabowo, saya adalah orang yang selalu meyakini bahwa pendidikan adalah investasi yang tidak akan pernah berakhir sia-sia. Saya mempercayai hal ini berkat perjuangan kedua orang tua saya yang meskipun dengan penghasilan ekonomi pas-pasan, tetap berusaha menyekolahkan saya dan saudari-saudari saya hingga ke perguruan tinggi. Saya yakin, perjuangan itu tidak hanya ada di keluarga saya, tetapi ada di seluruh penjuru Nusantara yang mempercayai pendidikan sebagai asa dan harapan. Oleh karenanya, saya berharap bapak dan jajaran pemerintah, dapat segera mengambil langkah konkret dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan tidak mengecewakan asa dan harapan masyarakat Indonesia yang dibangun kokoh di atas pendidikan.
Saya sampaikan surat ini atas keresahan saya pada mutu pendidikan Indonesia yang semakin menurun. Saya, para civitas akademika, para pelajar, para mahasiswa, dan seluruh masyarakat Indonesia menantikan komitmen dan tindakan nyata dari bapak presiden Prabowo Subianto dan seluruh jajaran pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Semoga Tuhan senantiasa membersamai kita semua dalam perjalanan dan perjuangan membangun bumi pertiwi ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.