suara hijau

Nelayan Pancer Beradaptasi dengan Teknologi yang Melindungi

Bimo Aria Fundrika | Ferika Sandra
Nelayan Pancer Beradaptasi dengan Teknologi yang Melindungi
EWS milik BMKG di Dusun Pancer Desa Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi. (Foto. Ferika Sandra)

Bencana besar selalu melahirkan pembelajaran, tidak terkecuali gelombang tsunami yang terjadi pada 2 Juni 1994. Kini setelah 31 tahun berlalu saat saya datang menyambangi Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi sudah mulai akrab dengan teknologi.

Sebab di berbagai titik di wilayah ini sudah dipasang Early Warning System (EWS) atau Sistem Peringatan Dini gelombang tsunami yang bisa memberikan tanda sesaat setelah terjadi gempa besar.

Adanya alat ini warga seakan diajak beradaptasi untuk bisa menyatu dengan teknologi. Ada beberapa lokasi yang di pasang EWS oleh BPBD dan Stasiun BMKG Meteorologi Klas III Banyuwangi.

Harapannya dengan adanya sistem peringatan dini akan meminimalisir dampak tingginya korban seandainya sewaktu-waktu kembali terjadi bencana. Langkah ini dilakukan agar masyarakat bisa diedukasi mengenai mitigasi bencana yang bisa meminimalkan resiko korban.

Suryani Fatimah (55) warga Dusun Pancer di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran mengatakan jika adanya alat bantu yang dipasang itu warga beberapa kali diajak untuk simulasi.

Menurut Suryani dengan adanya simulasi yang dilakukan membuat warga sekitar faham bagaimana cara penanganan saat terjadi gelombang tsunami. Mulai titik evakuasi yang ditetapkan hingga warga yang diarahkan menuju ke perbukitan. Semua dilakukan untuk membentuk kesadaran warga saat terjadi bencana.

“Saya selalu ikut setiap pihak desa mengakomodir warga untuk melakukan simulasi, biar tahun cara penanganan dini,” katanya.

Destana dan Warga yang Tak Lagi Merana

Kehilangan sanak saudara sedihnya bukan kepalang, bahkan itu yang dirasakan banyak korban. Merana tapi tidak dirasakan sangking sakitnya kehilangan.

Namun seiring berjalannya waktu, dengan kesadaran-kesadaran pemangku kebijakan membuat daerah yang memiliki potensi bencana tinggi dibentuk untuk membangun Desa Tanggap Bencana (Destana) langkah ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Bahkan bagi mereka yang masih mengalami trauma, Pemda Banyuwangi juga memfasilitasi trauma healing agar bisa Kembali ke kehidupan normal.

Sementara mengenai Tagana, pembentukan organisasi itu dilakukan untuk memastikan kesiapan dari berbagai pihak yang akan memfasilitasi masyarakat saat dilakukan simulasi.

Pada medio 2018, Eka Muharram yang menjabat Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Banyuwangi memaparkan hal tersebut. Menurut Eka kala itu, EWS menjadi salah satu jalan untuk bisa meminimalisir banyaknya korban jiwa dikala bencana.

“Kami pastikan untuk selalu melakukan pengecekan dari berbagai titik Sistem Peringatan Dini yang sudah dipasang,” ujar Eka kala itu.

Teknologi jadi Solusi Keamanan Warga Pesisir Banyuwangi

Era teknologi berbagai alat bisa dipasang untuk melakukan deteksi dini potensi tsunami. Hal inilah yang bisa jadi alasan mengapa banyak warga yang semakin aman tinggal di Selatan Banyuwangi termasuk di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Kawasan nelayan yang sempat ditinggalkan pasca bencana alam. Kini setelah warga merasa aman membuat daerah ini ramai kembali.

Namun tidak hanya di wilayah Pancer saja yang dipasang teknologi EWS untuk memudahkan pemantauan potensi bencana. Selain di Pancer pemangku kebijakan juga sudah memasang di sekitaran Pantai Rajegwesi, Pantai Grajagan, Kampung Nelayan Lampon, Pantai Grajagan, Pelabuhan Ikan Muncar, Pantai Satelit Muncar, Kampung Mandar dan Pantai Blimbingsari.

Langkah antisipasi itu dirasakan perlu mengingat Banyuwangi  mencoba belajar meminimalisir resiko setelah kejadian bencana tsunami di tahun 1994. Meski harapannya bencana itu tidak terulang kembali, tapi kesiapan yang dilakukan di sana-sini jadi atensi untuk menjadi solusi dari teknologi.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak