Pada zaman sekarang ketersediaan lahan semakin menyempit, khususnya di kota-kota besar seperti di Kalimantan Barat. Wilayah perkotaan saat ini sudah banyak pembangunan gedung yang menyebabkan terjadinya penyempitan lahan.
Warga yang juga hobi merawat tanaman ataupun sayuran terutama di wilayah perkotaan, merasa kesulitan karena adanya keterbatasan lahan untuk menanam tanaman atau sayuran yang di inginkannya. Mungkin sebagian warga tentunya Kalimantan Barat, pasti tidak asing lagi mendengar alat pembudidayaan tanaman yang satu ini.
Salah satu desa di Kalimantan Barat bernama desa Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan teknik pembudidayaan tanaman yang ramah lingkungan. Teknik tersebut adalah Hidroponik. Hidroponik adalah suatu media pembudidayaan tanaman atau sayuran yang ramah lingkungan dan penggunaannya yang luar biasa efisien, dan juga tanpa bahan-bahan berbahaya seperti pestisida, dan zat-zat berbahaya lainnya.
Sebut saja Fahri sang petani hidroponik dan juga seorang mahasiswa yang menggeluti pembudidayaan ini, ia sudah bersahabat selama setahun dengan alat hidroponik ini. Sudah banyak keuntungan yang telah ia dapatkan, tentunya yang membuat ia semakin bersemangat untuk tetap bertahan dengan alat yang satu ini.
Seperti yang kita ketahui hidroponik ini sudah dikenal oleh negara-negara maju seperti Belanda, Prancis, Inggris, Kanada, Australia, dan bahkanJepang. Perbedaan antara pembudidayaan tanaman melalui media hidroponik ini tentunya, teknik pembudidayaan hidroponik sangat-sangat ramah lingkungan, jadi tidak perlu kita ragukan potensi penggunaan alat ini.
Hidroponik bebas dari zat-zat berbahaya, tanaman tumbuh lebih cepat dan memberikan kuantitas dan kualitas lebih tinggi dan lebih bersih, serta dapat menanggulangi penyakit dan juga hama secara lebih mudah.
Untuk membuat suatu alat pembudidayaan hidroponik ini, masih tergolong mahal dan juga memerlukan peralatan yang tentunya mudah ditemukan disekitar kita seperti paralon, gelas plastik, pasir, selang, pompa aquarium, dan masih banyak lagi.
Berikut jenis-jenis tanaman yang dapat ditanam dengan menggunakan media hidroponik ini antara lain selada, timun, bayam, sawi, kangkung, lidah buaya, dan masih banyak lagi tentunya. Untuk masa panen dari awal pembibitan tanaman atau sayuran pada hidroponik ini memerlukan waktu selama 40 hari lamanya.
Pemberian pupuk nya berbentuk cair, yang biasa disebut nutrisi. Pemberian nutrisi pada tanaman ataupun sayuran pada hidroponik selama awal pembibitan, hanya memerlukan 3 liter saja. Setelah memanen tanaman atau sayuran dari hidroponik ini, perlu membersihkan lumut-lumut yang berada di dalam hidroponik tersebut agar media hidroponik ini lebih awet dan juga tahan lama dalam penggunaannya.
Harapan para pengguna media hidroponik sebagai penunjang tanaman sehat, masyarakat harus terlebih dahulu tahu, bahwa tanaman hasil dari hidroponik ini sangatlah higenis tanpa bahan zat-zat kimia berbahay. Konsumsi sayuran sehat dari hidroponik semoga semakin besar dan petani hidroponik pun menjadi lebih semangat untuk terus membudidayakan media hidroponik ini.
Dengan demikan alat pembudidayaan hidroponik ini tentunya harus terus dibudidayakan, agar semua warga Indonesia tentunya di Kalimantan Barat, dapat membudidayakan tanaman atau sayuran tanpa harus menggunakan pestisida dan menjadikan media hidroponik ini menjadi penunjang tanaman sehat bagi masyarakat dan juga bangsa.