5 Alasan Jangan Gampang Percaya dengan Rekan Kerja Senior, Bermuka Dua!

Munirah | Latifah
5 Alasan Jangan Gampang Percaya dengan Rekan Kerja Senior, Bermuka Dua!
Ilustrasi Senior Bermuka Dua. (pexels.com/Edmond Dantès)

Saat baru pertama kali kerja, kamu pastinya meminta arahan dari senior. Dia yang sudah dulu menginjakkan kaki di perusahaan, pasti lebih tahu tentang tugas-tugas yang mesti dilakukan.

Namun, jangan sampai kamu kelewat mudah percaya dengan rekan kerja yang sudah senior. Di bawah ini beberapa alasannya!

1. Risiko dimanfaatkan

Bila kamu terlalu percaya pada rekan senior, hal itu membuatmu rentan dimanfaatkan. Bisa saja dia mengatakan tugas tertentu menjadi tanggung jawabmu, padahal kenyataannya nggak. Justru dia sengaja memanfaatkan kepolosanmu itu untuk menyelesaikan apa yang menjadi tugasnya.

2. Senior juga manusia, ada yang baik, ada pula yang jahat

Berteman perlu, ramah kepada semua orang memang sudah semestinya. Tapi, jangan mudah menaruh kepercayaan. Karena kamu mesti ingat, seniormu itu juga manusia, ada yang baik, ada pula yang jahat. Kalau kamu sudah terlanjur begitu percaya, bakal runyam kariermu jika ternyata dia adalah sosok bermuka dua.

3. Jika kamu tak hati-hati, dia bisa menjatuhkanmu

Persaingan dunia kerja sangatlah sengit. Karena tak ada yang bisa menjamin bahwa posisi saat ini akan terus dimiliki. Ketika ada anak baru yang jauh lebih mumpuni, bukannya tak mungkin, akan digantikan.

Oleh sebab itu, meski kamu ramah dan hormat dengan senior di tempat kerja, tetap perlu menjaga kewaspadaan. Supaya dia nggak menjatuhkanmu, demi keuntungannya semata.

4. Kamu dan senior sama-sama punya kepentingan

Walaupun seniormu itu membantumu, tapi tetap saja, kalian masing-masing punya kepentingan. Kamu dan rekan kerjamu, berusaha untuk terus mempertahankan posisi, atau malah mengalami kenaikan jabatan. Artinya, kamu dan rekan kerjamu yang lain, memang sudah hukum alamnya adalah saingan.

5. Tak semua senior layak untuk dijadikan role model

Kamu mesti pandai memilah, mana orang-orang, termasuk senior, yang memang layak kamu tiru, dan mana yang sebaiknya kamu hindari untuk dijadikan role model. Meski posisinya sudah lebih lama, tapi kalau sikapnya itu selalu negatif, atau menunjukkan perangai tak baik, maka nggak usah mempercayai, apalagi mengikut jejak langkahnya. Kamu jadi ikut-ikutan buruk.

Ingat, memercayai senior sah-sah saja. Tapi, tetap pergunakan logika. Karena mau tak mau, dia itu kawan sekaligus saingan. Terlalu naif memercayai, hanya akan merugikan dirimu sendiri!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak