5 Fakta Unik Badak Jawa, Satwa Langka yang Terancam Punah

Munirah | Hayuning Ratri
5 Fakta Unik Badak Jawa, Satwa Langka yang Terancam Punah
Ilustrasi badak. (Unsplash.com/Jeffrey Hamilton)

Badak Jawa dikenal sebagai badak bercula satu dan termasuk dalam salah satu satwa yang dilindungi di Indonesia.

Beberapa keadaan yang membuat eksistensi badak ini mengkhawatirkan diantaranya degradasi dan habitat yang kian menurun akibat banyaknya pembukaan lahan pertanian dan penebangan liar. Selain itu, perburuan cula badak yang diyakini berguna untuk pengobatan tradisional juga semakin mengancam badak ini.

Berikut ini terdapat sejumlah fakta unik mengenai Badak Jawa yang dapat membuatmu semakin mengenal spesies langka satu ini, dilansir Bobo.

1. Wilayah persebaran badak dahulu tergolong luas

Badak Jawa mempunyai nama ilmiah Rhinoceros sondaicus yang diambil dari bahasa Yunani “rhino” artinya “hidung” dan “ceros” artinya “cula”. Sondaicus sendiri berasal dari kata “Sunda”. Pada zaman dahulu, badak ini tersebar luas di wilayah Asia Tenggara mulai dari Sumatera sampai Jawa. Akan tetapi, kini hanya ada di Ujung Kulon, Banten.

2. Kulit dan cula badak

Kulit badak tampak keras karena memang tersusun dari sel-sel keras yang berguna sebagai perlindungan diri. Lebih lanjut, tak seperti badak lainnya yang terdapat dua cula, badak jawa hanya mempunyai satu cula.

Cula badak ini mengandung keratin, zat yang sama untuk membentuk kuku dan rambut. Tak hanya itu, cula ini sering diburu oleh manusia yang tidak bertanggungjawab dengan alasan untuk pengobatan. Padahal, berdasarkan penelitian dari Ohio University, cula badak tidak berkhasiat apa pun karena zat pembentuknya mirip seperti kuku dan rambut.

3. Pemakan tumbuh-tumbuhan

Badak memakan berbagai macam tumbuhan mulai dari tunas, ranting, daun-daun muda, hingga buah. Oleh sebab itu badak digolongkan sebagai hewan herbivora. Tahukah kamu? Badak jawa setiap harinya butuh 50 kilogram makanan.

4. Tidak mempunyai predator

Siapa yang menyangka kalau sebenarnya badak tidak mempunyai predator selain manusia pemburu? Badak Jawa hidup secara soliter, sehingga saat mereka merasa mendapat gangguan, mereka akan menyerang balik. Tidak ada predator secara alami bagi Badak Jawa.

5. Waktu perkembangbiakan yang lambat

Jumlah Badak Jawa yang tersisa hingga saat ini diperkirakan hanya sekitar 58 ekor. Badak Jawa mempunyai tingkat reproduksi yang lambat. Badak betina hanya akan melahirkan satu dalam interval 4-5 tahun, setelah mengalami kehamilan selama 15 sampai 16 bulan.

Nah, itulah beberapa fakta unik tentang Badak Jawa. Yuk, dukung pelestarian Badak Jawa beserta hewan lainnya supaya terhindar dari kepunahan!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak