Mendekatkan Mimpi dengan Konsep The Law of Attraction

Tri Apriyani | hestika yustisia
Mendekatkan Mimpi dengan Konsep The Law of Attraction
Ilustrasi seseorang sedang mencari mimpinya (Unsplah/Daniel Zacatenco)

Pikiran menjadi sesuatu. Jika kamu bisa melihatnya di pikiranmu maka, kamu bisa meraihnya di tanganmu – Bob Proctor

Pernahkah kalian mendengar mengenai ‘apa yang kalian yakini itulah yang akan terjadi’? Ada satu konsep yang mendukung keyakinan tersebut yaitu The Law of Attraction. Mungkin beberapa dari kalian percaya dengan hukum yang satu ini dan mungkin beberapa juga tidak.

The law of attraction sendiri merupakan sebuah hukum tarik menarik antara mimpi kita, Tuhan, dan alam semesta. Ketika kita berusaha untuk berpikiran positif maka kita akan mendapatkan energi yang positif pula. Begitu pula sebaliknya jika kita berpikiran negatif yang ada malah kita akan mendapatkan energi yang negatif.

Konsep the law of attraction meminta kita untuk selalu berpikir positif di setiap jalan, selalu merasa bersyukur, dan berimajinasi seolah-olah mimpi yang kita inginkan telah terjadi.

Beberapa dari kita dan orang-orang disekitar kita mungkin merasa ragu dengan mimpi yang kita impikan. Namun, kalau dipikir-pikir lagi jika bukan kita sendiri yang percaya dengan mimpi itu lalu siapa? Hal-hal yang perlu kita lakukan hanyalah percaya bahwa mimpi itu akan terwujud dan berusaha semaksimal mungkin untuk meraihnya.

Menyadur dari Mind Body Green, beberapa hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk menerapkan konsep the law of attraction yaitu :

1. Visualisasikan – dengan membayangkan bahwa mimpimu sedang terjadi atau sudah terjadi. Imajinasikan dalam pikiranmu tentang mimpi itu. Bayangkan seakan-akan kamu sedang berada pada momen itu.

2. Membuat jurnal – tuliskan apa saja yang membuatmu bersyukur. Semakin banyak bersyukur, semakin banyak pula kelimpahan yang akan kamu dapatkan. Tuliskan perasaan syukurmu atas apa yang telah kamu dapatkan dan apa yang ingin kamu dapatkan. Misalnya kamu bermimpi untuk dapat masuk ke universitas negeri maka, tuliskan rasa syukurmu seolah-olah kamu telah mendapatkannya. “Terima kasih Tuhan karena hari ini saya bisa berkuliah di universitas negeri”.

3. Ucapkan – kamu dapat mengucapkannya. Kamu dapat berdiri di depan kaca dan katakan pada bayanganmu bahwa kamu sudah meraih mimpimu.

4. Sinkronisitas – kebetulan. Kaitkan semua yang terjadi padamu dengan mimpimu. Bayangkan seakan-akan kebetulan itu mendukung mimpimu. Misalnya ketika kamu sedang ikut lomba namun, kamu gagal mendapat juara. Bayangkan saja bahwa ini merupakan sebuah kebutulan yang akan membuat mimpimu lebih dekat. “Ah mungkin aku akan menang di lomba yang keuntungannya lebih besar dari ini.”

5. Ubah pola pikir – yang harus kamu lakukan adalah bereaksi seolah-olah kamu sudah meraih mimpi tersebut. Ketika kita mencari sesuatu yang belum kita miliki, mudah bagi kita untuk terjebak dalam siklus kekurangan. Ketika kita berfokus pada siklus kekurangan yang ada kita hanya memperkuat kekurangan tersebut.

Itulah hal-hal yang diajarkan dalam konsep  the law of attraction untuk mendekatkan mimpimu agar menjadi nyata. Hal yang penting adalah kamu membayangkan seolah-olah kamu sudah mendapatkannya.

Imajinasi adalah segalanya, yang merupakan pratinjau atraksi kehidupan yang akan datang - Albert Einstein

Jangan lupa yaa walaupun kalian menerapkan konsep the law of attraction kalian tetap harus berusaha untuk mewujudkan mimpi kalian. Jadi, berusaha dibarengi dengan percaya bahwa mimpi itu akan nyata.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak