Mendapat hidangan ketika bertamu di rumah orang lain adalah hal yang wajar sebagai bentuk etika yang baik dari pemilik rumah. Namun, sebagai orang yang menerima jamuan tersebut, kamu pun harus beretika. Memang, ada peribahasa bahwa tamu adalah raja. Tapi kamu tidak boleh melupakan adab kepada sesama manusia.
Etika menerima jamuan seringkali kurang mendapat perhatian. Padahal beberapa hal kecil bisa membuat perhatian dari sang pemilik rumah. Lalu, apa saja etika menerima jamuan ketika bertamu di rumah orang lain?
1. Mencicipi walau sedikit
Etika yang pertama, usahakan untuk mencicipi setiap jamuan walaupun sedikit. Kamu tidak pernah mengetahui bagaimana repotnya pemilik rumah untuk mempersiapkan jamuan yang terbaik ketika mengetahui kamu akan berkunjung. Baik itu segera membelinya atau mengorbankan waktu dan tenaga untuk membuatnya sendiri.
Meskipun bagimu jamuannya tidak begitu menarik, tidak mengapa untuk mencicipinya walau sedikit. Seandainya jamuan yang sudah disiapkan utuh sampai kamu pulang, pemilik rumah pasti akan merasa 'sayang sekali sudah repot-repot membuat, tapi tidak dimakan sama sekali', 'apa yang salah dari makanan yang kubuat, ya? Kok sampai tidak ada yang mau makan?' atau 'sudah terburu-buru membeli, tapi tidak disentuh sama sekali' dan itu akan membuat pemilik rumah merasa sedih.
Untuk menghargai jamuan yang sudah disiapkan oleh pemilik rumah, cicipilah. Meskipun kamu tidak begitu suka dengan menunya, tidak begitu doyan atau tampilannya tidak mengundang selera, cicipi saja. Setidaknya agar pemilik rumah tidak merasa tersinggung.
2. Jangan serakah
Kebalikan dari yang pertama, etika yang kedua justru mengharuskan kamu untuk tidak berlebihan ketika menerima jamuan dari tuan rumah. Misalnya, jangan sampai meminta nambah ketika makan dan meminta membungkusnya untuk keluarga di rumah, tentu itu bukanlah hal yang sopan.
Segala sesuatu yang berlebihan, memang tidak akan membawa kebaikan. Berlebihan dalam menerima jamuan akan menggambarkan kamu sebagai orang yang serakah. Apalagi karena hal tersebut terjadi di rumah orang, bisa jadi kamu menjadi bahan gosip dengan orang lain.
Meskipun kamu menyukai hidangannya, makanlah secukupnya. Kamu tetap harus menjaga sopan santun dan harga dirimu sendiri sebagai seorang tamu.
3. Jangan berkomentar buruk
Kamu juga tidak diperkenankan untuk berkomentar buruk terhadap jamuan yang disuguhkan. Misalnya "Kok makanannya kurang asin/pedas/manis (atau sebaliknya)", "Kok makanannya kayak yang dijual di pinggir jalan?", "Kok bentuknya jelek banget", atau yang lainnya.
Hal tersebut tentu akan membuat tuan rumah merasa tersinggung dan minder, padahal mereka sudah memberikan yang terbaik semampunya. Alih-alih memberi komentar buruk, kamu malah diwajibkan untuk memuji setiap hidangan yang telah disajikan agar pemilik rumah merasa tersanjung.
4. Jangan menawar
Tawar menawar juga hendaknya dihilangkan saat menerima jamuan ketika bertamu di rumah orang lain. Misalnya, sudah disuguhi air putih tapi menawar meminta teh hangat atau yang lainnya. Kecuali kalau memang ditawari "Mau kopi atau teh?" Kamu boleh memilih salah satunya.
Sebagai tamu, alangkah baik jika kamu tidak merepotkan tuan rumah. Biarlah kedatanganmu memberi kesan baik dan menyenangkan. Sehingga suatu saat nanti ketika kamu kembali berkunjung ke rumahnya, pemilik rumah pun tidak akan merasa keberatan.
Menawar apa yang disuguhkan sebetulnya adalah hal yang sederhana sekali. Tapi jika itu menjadi kebiasaan, tentu akan menimbulkan kesan kurang baik sehingga mengurangi rasa nyaman. Misalnya, karena sudah terbiasa menawar minumannya, lalu seenak hati menawar makanan, rokok, camilan, dan yang lainnya. Hal tersebut sebaiknya bisa kamu hindari. Ingat, kamu sedang bertamu, bukan di warteg.
Nah itu empat etika menerima jamuan di rumah orang lain. Semoga bisa bermanfaat!