5 Alasan Kamu Harus Menghindari Pacaran Virtual, Jangan Sampai Menyesal!

Candra Kartiko | Erfransdo Erfransdo
5 Alasan Kamu Harus Menghindari Pacaran Virtual, Jangan Sampai Menyesal!
Ilustrasi pacaran virtual (Unsplash/Mustafa Kaya)

Masa-masa remaja merupakan salah satu masa yang paling indah. Banyak muda-mudi yang menjalin kisah asmara bahkan sampai ke jenjang yang lebih serius. Namun, ada juga yang hubungannya hanya sampai seumur jagung karena belum begitu matang dan serius. Hanya cinta sesaat di sekolah bersama pujaan hati.

Zaman sekarang ini cukup mudah untuk mempunyai kenalan baru meskipun berbeda daerah. Biasanya, mereka akan menjalani LDR alias Long Distance Relationship. Terlebih, di masa pandemi seperti ini, bertemu dengan pasangan akan sangat sulit jika perbedaan jarak tempat yang jauh. Hanya bisa bertukar rindu melalui media sosial. Entah teleponan atau video call-an.

Maraknya media sosial, membuat orang-orang menjadi mudah untuk berkenalan walau hanya bermodalkan mengirim pesan. Beberapa orang terkadang tidak mempermasalahkan hal tersebut selagi sama-sama cocok. Bahkan, ada di antara mereka yang menjalanin pacaran secara virtual. Bertemu secara langsung pun belum pernah, apalagi jalan bersama.

Sah-sah saja jika kedua belah pihak sama-sama percaya dan cocok. Bahkan, ada yang sampai ke tahap pernikahan. Namun, cinta itu tidak selamanya indah. Kamu harus tetap waspada dan berhati-hati jika berkenalan dengan orang baru melalui media sosial apalagi sampai menjalin kasih.

Beberapa adalah alasan mengapa kamu harus menghindari pacaran secara virtual.

1. Tidak sesuai dengan ekspektasi awal

Jika kamu sudah memutuskan untuk pacaran virtual meskipun belum bertemu langsung dengan kekasihmu, maka kamu jangan berekspektasi terlalu tinggi. Apalagi, kekasih virtualmu itu tidak terbuka padamu.

Awalnya, kamu berkespektasi bahwa dia adalah sosok pria kriteriamu, namun nyatanya sangat jauh dari harapan. Yang ada hanya ambyar hatimu.

2. Harus siap dengan konsekuensi yang ada

Alasan kedua ini berhubungan dengan alasan pertama. Saat memutuskan untuk menjalin kasih secara virtual, maka kamu pun harus siap dengan segala konsekuensi yang ada. Karena kamu hanya berinteraksi lewat media sosial, maka kamu pun tidak tahu-menahu tentang apa yang sedang dilakukannya.

Bisa saja, pacarmu itu sebelumnya sudah mempunyai kekasih. Kamu hanya dijadikan pelariannya saja di saat gabut. Kalau begitu, salah siapa?

3. Kamu tidak tahu sifat aslinya

Mau tahu sifat aslinya dari mana, kalau kalian saja tidak pernah bertemu secara langsung. Beda halnya kalau kamu dan dia sebelumnya memang pernah bertemu atau kenal di suatu tempat, namun karena keadaan lah yang memaksamu untuk menjalin cinta secara virtual.

Kalau tidak kenal sebelumnya, maka kamu harus waspada. Baik di media sosial, belum tentu di kehidupan nyatanya. Ingat, dunia maya itu kejam.

4. Hanya membuang-buang waktu saja

Pacaran virtual hanya membuang-buang waktu dan kuota saja. Kamu hanya akan berkirim pesan seharian saja tanpa adanya interaksi secara langsung di kehidupan nyata. Kecuali kamu dan dia merasa nyaman-nyaman saja melakukannya.

Namun, percayalah, hal tersebut jika dilakukan lama-kelamaan akan menjadi bosan dan hanya membuang waktumu saja. Sayangilah hatimu. Belum tentu juga dia adalah sosok yang tulus.

5. Khawatir penipuan

Terakhir, kamu harus menghindari pacaran virtual jika identitas kekasihmu itu sangat tidak jelas. Dia tidak mau terbuka denganmu, namun tiba-tiba mengajak bertemu di suatu tempat. Kalau begitu, kamu harus waspada.

Sebaiknya, jangan turuti kemauannya atau kalau kamu kekeuh ingin bertemu, usahakan jangan datang sendiri. Khawatirnya, dia adalah orang jahat yang menyamar jadi orang baik di media sosial dengan dalih berpacaran denganmu.

Nah, itulah beberapa alasan kamu harus menghindari pacaran virtual dengan seseorang, apalagi dengan orang yang tidak kamu kenal sebelumnya. Pokoknya, kamu harus tetap waspada. Dunia maya itu tidak seindah dunia nyata, Bestie.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak