Membentak anak bukanlah perilaku yang boleh untuk dibiasakan. Sebagai orang tua adalah hal wajib untuk memberikan yang terbaik kepada anak. Namun demi kebaikan itu sendiri, hindari untuk membentak anak.
Bentakan kepada anak mungkin sekejap bisa membuat anak yang membantah menjadi penurut. Namun dampak secara mental bisa berlanjut hingga jangka panjang. Bahkan merusak hubungan keluarga yang seharusnya berjalan dengan semestinya.
Kalau orang tua ingin menjadi orang tua yang tegas, bukan berarti ketegasan tersebut ditunjukkan dengan bentakan. Bentakan yang ada justru akan merusak hubungan antara orang tua dan anak.
Lalu, apa saja dampak buruk membentak anak?
1. Anak merasa takut
Orang tua seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk anak berlindung. Namun orang tua yang terbiasa membentak anak justru menjadi sumber ketakutan anak. Anak merasa takut dengan orang tuanya sendiri. Dan ketika anak sudah merasakan hal tersebut, biasanya dia akan cenderung mengurung diri sendiri karena tidak memiliki tempat lain.
2. Anak kehilangan rasa percaya diri
Anak yang sebenarnya sedang membutuhkan kebebasan untuk memenuhi rasa keingintahuannya menjadi merasa terkekang dengan bentakan dan ketakutannya kepada orang tua.
Ketika dia ingin melakukan beberapa hal baru, dia akan merasa takut dan khawatir dimarahi oleh orang tuanya. Sehingga anak akan kehilangan rasa percaya diri untuk melihat dunianya sendiri.
Rasa percaya diri yang sudah hilang akan sangat berdampak pula bagi tumbuh kembangnya. Entah itu dalam hal pergaulan, pendidikan, bahkan sosialnya.
3. Mencontohkan kebiasaan buruk
Orang tua adalah teladan bagi anak. Segala hal yang dicontohkan oleh orang tua terlepas dari hal itu baik maupun buruk, tetap menjadi sebuah hal yang membuat anak merasa bahwa hal tersebut boleh dicontoh. Tidak terkecuali ketika orang tua membentak anak.
Anak akan menganggap bahwa ketika seseorang sedang marah, maka sebuah hal yang wajar dan boleh untuk membentak orang lain.
Jangan heran ketika di beberapa waktu yang akan datang, orang tua lah yang akan dibentak oleh anak ketika anak sedang marah. Begitu pula ketika anak marah kepada temannya.
Kalau dibiarkan, hal ini akan membuat anak sulit mengontrol emosinya sendiri dan cenderung menjadi orang yang emosional.
4. Anak tidak percaya lagi kepada orang tuanya
Anak seharusnya merasakan keberadaan orang tua yang memihak padanya. Namun jika orang tua sering menyudutkan anak bahkan membentaknya, anak akan merasa bahwa orang tua justru berada di pihak yang berlawanan.
Hal tersebut akan menurunkan tingkat kepercayaan anak kepada orang tua dan merusak hubungan kekeluargaan.
5. Menyebabkan trauma masa kecil
Trauma masa kecil menjadi hal yang tidak mustahil untuk terjadi. Dan hal tersebut sangat mempengaruhi seseorang, terutama secara mental dan emosional.
Makanya, orang tua sebaiknya lebih peduli kepada kesehatan mental anak. Tidak sekadar tumbuh kembangnya yang baik, namun perasaan anak juga harus dijaga dengan baik.
Itu dia 5 dampak buruk sering membentak anak. Lalu bagaimana jika hal tersebut sudah terlanjur terjadi? Tidak ada cara untuk memperbaikinya. Anak yang sudah terlanjur sakit hati dengan orang tuanya, akan tetap sakit hati. Anak yang sudah kehilangan rasa percaya pada orang tuanya, juga akan tetap kehilangannya.
Dampak dari bentakan merupakan sebuah hal yang tidak dapat diubah dan hanya bisa dicegah. Namun, jangan pernah lupa untuk meminta maaf kepada anak kalau kita kelepasan membentaknya. Jadikan pembelajaran dan jangan pernah mengulanginya.