3 Sikap Mengatasi Rasa Kecewa, Sudah Terapkan?

Hayuning Ratri Hapsari | Rusdi Ngarpan
3 Sikap Mengatasi Rasa Kecewa, Sudah Terapkan?
Ilustrasi kecewa (Unsplash.com/Christian Erfurt)

Kecewa? Siapa yang tidak pernah mengalami rasa kecewa dalam hidup. Semua orang pasti pernah merasa kecewa. Entah itu anak-anak, remaja dan juga dewasa. Tidak peduli apakah dia kaya atau miskin. Bahkan, tidak peduli memiliki jabatan atau hanya rakyat biasa. Semua pasti pernah merasakan kecewa dalam hidupnya.

Perasaan kecewa muncul karena gagal dalam usaha. Misalnya, anak-anak kecewa karena gagal pergi piknik dalam liburan lebaran. Remaja kecewa karena berpisah atau putus dengan pacar.

Padahal, hati sedang berbunga dan bersemangat mencoba membangun dan menjalin hubungan yang lebih serius. Orang tua kecewa karena usaha dalam mencari nafkah mengalami keterpurukan. Semua orang merasakan kecewa.

Kecewa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, ialah (1) kecil hati; tidak puas (karena tidak terkabul keinginannya, harapannya, dan sebagainya); tidak senang, (2) cacat; cela, dan (3) gagal (tidak berhasil) dalam usahanya dan sebagainya.

Jadi, kecewa ialah perasaan hati yang tidak puas dan tidak senang hati karena gagal (tidak berhasil) dalam usahanya, tidak terkabul keinginannya atau  harapan.

Perasaan kecewa jika dibiarkan berlarut akan menjadikan hati menjadi minder. Kecil hati dan merasa gagal dalam hidup. Rasa kecewa harus segera diatasi.

Janganlah membiarkan perasaan kecewa mendekam dalam hati. Membuat tidak memiliki semangat menjalani hidup. Untuk itu diperlukan sikap yang baik dalam menghadapi perasaan kecewa. Caranya bagaimana? Berikut 3 sikap mengatasi rasa kecewa.

1. Berdamai dengan Tuhan

Ya, berdamai dengan Tuhan. Tuhan memberikan kegagalan dan perasaan kecewa untuk bisa kita renungkan. Bisa kita introspeksi diri. Bisa merenungkan diri. Mengapa Tuhan memberikan kita perasaan kecewa?

Berdamailah dengan Tuhan dan menerima keputusan Tuhan. Kemungkinan kegagalan hari ini adalah sukses di masa depan. Perasaan kecewa kita saat ini mungkin digantikan dengan rasa senang hari esok. Maka berdamai dengan keputusan Tuhan berarti kita akan merasakan ketenangan hidup dan kedamaian diri.

2. Tetap mengucapkan syukur

Kita harus tetap bersyukur walau kita merasa kecewa. Saat kita tetap bersyukur, kita akan merasa damai dan tenang. Beban perasaan kecewa akan hilang. Rasa sedih akan sirna. Tinggal perasaan senang dan bersyukur.

Walau ada rasa kecewa, kita tetap dikaruniai Tuhan kesenangan yang lain. Misal kita gagal terbitkan tulisan di Yoursay, tapi kita masih mampu menulis lagi. Kemungkinan tulisan kita yang lain akan lolos kurasi dan terbit di Yoursay. Jadi, tetaplah mengucapkan rasa syukur walau hati kecewa.

3. Tidak mempersalahkan siapapun

Saat gagal dan keadaan hati merasa kecewa, kita tidak perlu menyalahkan siapapun. Tidak ada yang salah dalam kehidupan. Semua sudah diatur oleh Tuhan. Bergerak dan berpikir bahwa hidup harus dijalani, menjadikan perasaan sedih dan kecewa sirna.

Mempersalahkan siapa pun berarti menambah masalah. Kemungkinan menjadikan kita tambah sedih dan kecewa. Untuk iu jangan pernah mempermasalahkan siapapun.

Demikian 3 sikap mengatasi rasa kecewa. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak