Jika kamu mengetahui pasanganmu memiliki anxiety atau gangguan kecemasan, dapat dimengerti jika kamu juga akan memiliki beberapa kehawatiran sendiri. Menyaksikan pasanganmu mengalami kecemasan dapat membuat kesal, bahkan dapat membuat kamu cemas atau gelisah, terlepas dari apakah kamu sendiri yang rentan terhadap kecemasan atau tidak.
Salah satu hal paling sederhana sebagai bentuk dukungan pada pasanganmu, yang dapat kamu lakukan adalah belajar sedikit tentang gangguan anxiety tersebut. Beberapa gejala yang dapat kamu kenali sebagai gangguan anxiety diantaranya yaitu detak jantung berdetak cepat, mengalami sesak napas, mudah berkeringat, mual, sakit perut, otot menjadi tegang, mudah panik, mudah terpicu trauma, insomnia, suka mimpi buruk, tidak bisa diam, dan berperilaku obsesif.
Berikut adalah beberapa cara menghadapi pasanganmu jika mereka memiliki gangguan anxiety:
1. Perlakukan secara baik dan utuh
Dalam pikiranmu sendiri, saat berinteraksi dengan pasanganmu cobalah untuk menganggap gangguan kecemasan mereka sebagai sesuatu yang terpisah dari diri mereka. Anxiety adalah sesuatu yang mewarnai hidup mereka, tapi itu adalah kelainan, bukan keadaan.
Orang yang mengalami anxiety jauh lebih dari sekadar gangguan kecemasan yang mereka miliki, dan memperlakukan mereka sebagai seorang yang utuh dan juga kebetulan memiliki gangguan kecemasan adalah cara yang lebih baik daripada menganggapnya sebagai seorang yang memiliki gangguan anxiety seutuhnya.
2. Jangan menyalahkan keadaanya
Perlu diingat, bahwa anxiety juga memiliki komponen genetik, biokimia, dan lingkungan, sehingga bisa saja pasanganmu sebenarnya tidak memilih untuk merasakannya. Kecemasan juga bukan sesuatu yang bisa dianggap sebagai perilaku manipulatif atau merusak rencana.
Orang yang mengalami anxiety mungkin juga berharap hal itu bisa hilang seperti halnya kamu, tetapi memiliki gangguan kecemasan bukanlah sesuatu yang berada dalam kendali seseorang.
3. Memahami bahwa mereka juga memiliki masalah
Mengatasi kecemasan yang dialami pasanganmu berarti memahami pemicunya. Biasanya, seseorang dengan kecemasan mengetahui hal-hal yang dapat memicu mereka menjadi merasa cemas.
Memang bukan tanggung jawabmu untuk melindungi mereka dari setiap pemicu, tetapi membantu mereka untuk lebih hati-hati terhadap hal-hal sensitif di sekitarnya tersebut dapat membantu. Hal ini juga sebenarnya dapat membantumu untuk memahami mengapa kecemasan pasanganmu bisa terjadi sewaktu-waktu.
4. Jadilah pendengarnya yang berpikiran terbuka
Salah satu hadiah terbesar yang dapat kamu berikan kepada seseorang yang mengalami gangguan anxiety adalah telinga yang baik dan mendengarkan. Mengelola gangguan kecemasan dalam hidup penderitanya bisa saja sebenarnya amat memalukan baginya.
Memiliki seseorang yang dapat diajaknya bicara dengan jujur tentang apa yang dialaminya dengan perasaanmu yang dapat benar-benar positif dan menenangkannya, terutama jika orang itu sedang bercerita, kamu dapat mendengarkan tanpa menghakimi dan dengan empati.
5. Menyarankannya untuk meminta bantuan pada profesional
Jika gangguan anxiety tersebut sudah memengaruhi kehidupan pasanganmu, yang dapat kamu lakukan adalah menyarankannya untuk meminta bantuan kepada tenaga ahli atau profesional kesehatan mental. Pasanganmu mungkin tidak perlu "diperbaiki", tetapi jika kamu ingin menyampaikan bahwa mendapatkan bantuan akan menjadikan mereka lebih baik.
Kita tidak dapat memilih untuk jatuh cinta kepada siapa. Memiliki pasangan yang memiliki gangguan anxiety mungkin bukan keinginanmu, dan apa yang dialami oleh pasanganmu juga bukan keinginannya. Untuk itu, kamu dan pasangan bisa tetap saling mendukung dan membantu dalam menghadapi setiap masalah dalam hubungan kalian secara bersama.