5 Tanda Kamu Butuh Detox Media Sosial, Suka Membandingkan dengan Orang Lain

Hayuning Ratri Hapsari | Santi Kartika
5 Tanda Kamu Butuh Detox Media Sosial, Suka Membandingkan dengan Orang Lain
Ilustrasi bermain media sosial (Pexels.com/mikoto.raw Photographer)

Media sosial diciptakan dengan tujuan untuk memudahkan kita untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan hadirnya media sosial, kita akan dengan mudah dapat mengetahui mengenai kabar atau moments yang diunggah orang lain.

Namun, selain memberikan dampak positif tersebut, media sosial juga bisa memberikan dampak negatif apabila penggunanya tidak bijak dalam menggunakan media sosial.

Penggunaan media sosial yang tidak bijak dapat membuat seseorang menjadi membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain. Selain itu, penggunaan media sosial yang tidak bijak juga dapat membuat seseorang menjadi tidak produktif.

Dengan adanya beberapa dampak negatif tersebut, maka hal yang dinilai perlu yaitu melakukan detox media sosial. Detox media sosial adalah membatasi penggunaan media sosial. Detox media sosial dinilai perlu, sebab detox media sosial dapat menghindarkan kita dari berbagai dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari media sosial.

Berikut adalah beberapa tanda kalau kamu mulai harus melakukan detox media sosial.

1. Suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Ilustrasi sedih (Pexels.com/Masha Raymers)
Ilustrasi sedih (Pexels.com/Masha Raymers)

Di media sosial, orang akan cenderung menampilkan citra terbaik dari diri mereka sendiri. Orang cenderung tidak akan mengunggah mengenai kegagalan mereka.

Sebaliknya, mereka akan mengunggah pencapaian-pencapaian mereka yang telah berhasil diraih, seperti bekerja di tempat yang bagus, berbelanja di mall, makan di restaurant mewah, berhasil menyelesaikan pendidikan di universitas bergengsi, hingga liburan ke destinasi indah.

Dengan melihat berbagai pencapaian tersebut, manusia terkadang suka membandingkan pencapaian orang lain dengan diri sendiri. Mulailah muncul perasaan insecure dan merasa tertinggal dengan orang lain.

Kalau kamu sudah muncul rasa membandingkan diri sendiri dengan orang lain seperti itu, maka itu bukti kalau kamu harus mulai detox media sosial, sebab itu tidak baik bagi kesehatan mentalmu.

2. Suka berlebihan sharing mengenai hal-hal pribadi

Ilustrasi wanita (Pexels.com/Marcelo Chagas)
Ilustrasi wanita (Pexels.com/Marcelo Chagas)

Kalau kamu adalah tipe orang yang mudah oversharing mengenai hal-hal pribadi, maka itu juga menjadi tanda bahwa kamu harus mulai detox media sosial.

Oversharing adalah kebiasaan yang bisa dikatakan kurang baik, sebab kamu akan mudah membagikan hal-hal pribadi yang seharusnya tidak diketahui orang lain. Dengan oversharing, maka privasimu tidak lagi terjaga.

3. Selalu bergantung dengan gadget dan menjadi tidak produktif

Ilustrasi wanita (Pexels.com/Engin Akyurt)
Ilustrasi wanita (Pexels.com/Engin Akyurt)

Adanya media sosial juga turut mengubah hidup kita. Dengan adanya media sosial, banyak orang yang menjadi takut terlewat mengenai sesuatu atau yang bisa disebut dengan fear of missing out (FOMO). Adanya FOMO tersebut akan membuat seseorang tidak bisa untuk berlama-lama tidak memegang handphone.

Akibatnya, terkadang manusia menjadi tidak produktif, sebab sebagian besar waktunya digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.

4. Tidak tahan bila tidak memposting hal yang sedang dilakukan

Ilustrasi wanita (Pexels.com/Anna Shvets)
Ilustrasi wanita (Pexels.com/Anna Shvets)

Orang dengan kecanduan media sosial akan merasa tidak tahan apabila segalanya tidak di-upload di media sosialnya. Semua orang harus tahu apa yang sedang ia lakukan.

Orang yang kecanduan media sosial juga akan merasa ada yang kurang apabila tidak mengunggah hal yang sedang dilakukan.

5. Mengabaikan keluarga dan teman di dunia nyata

Ilustrasi bermain gadget (Pexels.com/Roman Odintsov)
Ilustrasi bermain gadget (Pexels.com/Roman Odintsov)

Orang dengan kecanduan media sosial akan hanya berfokus pada gadget mereka. Pada saat berkumpul dengan keluarga, mereka tidak terlepas dari layar handpone-nya. Begitu juga saat bersama teman, mereka akan selalu memegang handphone-nya.

Sikap seperti ini justru akan membuat kualitas komunikasi yang dibangun menjadi kurang berkualitas, sebab komunikasi yang dilakukan akan cenderung komunikasi satu arah saja.

Itu tadi adalah beberapa tanda kalau kamu mulai butuh untuk detox media sosial. Bagaimana, apa kamu sudah siap untuk detox media sosial?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak