8 Tips Mengatasi Inferiority Complex, Dalang Munculnya Perasaan Rendah Diri

Ayu Nabila | Husein Fadhilah
8 Tips Mengatasi Inferiority Complex, Dalang Munculnya Perasaan Rendah Diri
ilustrasi pemalu. [Pexels.com/Ryanniel Masucol]

Setiap orang memiliki waktu di mana mereka khawatir tentang bagaimana mereka mengukur orang lain. Tetapi bagi sebagian orang, perasaan rendah diri secara sosial mulai menghalangi kehidupan sehari-hari mereka. American Psychological Association mendefinisikan inferiority complex sebagai perasaan dasar tidak mampu dan tidak aman, yang berasal dari kekurangan fisik atau psikologis yang sebenarnya atau yang hanya dibayangkan.

Penting untuk diketahui bahwa rasa rendah diri tidak sama dengan menyadari bahwa seseorang dapat melakukan sesuatu yang lebih baik darinya atau memiliki sesuatu yang dia inginkan.

Misalnya, jika temanmu dalam kondisi prima dan berlari maraton sementara kamu jarang berolahraga, masuk akal untuk berpikir, “Wow, mereka jauh lebih bugar daripada aku.” Pikiran seperti ini tidak berarti kamu memiliki rasa rendah diri. Namun, jika kamu mulai merasa buruk tentang dirimu sebagai pribadi ketika kamu membandingkan dirimu dengan orang lain, kemungkinan inferiority complex telah muncul dalam dirimu. Untuk itu, lakukan hal-hal berikut untuk mengatasinya.

1. Cobalah untuk membuat lebih sedikit perbandingan

Perbandingan tidak selalu buruk. Penelitian menunjukkan bahwa membandingkan dirimu dengan orang lain yang melakukan lebih baik darimu dapat menginspirasi dan memotivasi. Namun, perbandingan juga bisa membuatmu merasa kecil hati, iri, dan rendah diri.

Jika kamu terbiasa membuat perbandingan yang tidak berguna, cobalah tip berikut:

  • Batasi pemicu jika memungkinkan. Misalnya, jika menelusuri profil Instagram selebriti membuatmu merasa buruk tentang tubuh atau kehidupanmu secara umum, hapus instalan aplikasi atau batasi penjelajahan hingga beberapa menit per hari.
  • Latih rasa syukur. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup mereka cenderung tidak membandingkan diri mereka dengan orang lain. Buat jurnal rasa terima kasih atau gunakan aplikasi note di ponselmu untuk mencatat apa yang baik dari dirimu.
  • Ingatlah bahwa tidak mungkin membuat perbandingan yang adil antara dua orang. Setiap orang memiliki perjuangannya sendiri, dan kamu mungkin tidak pernah tahu kegagalan yang harus mereka atasi.
  • Cobalah belajar dari kesuksesan orang lain. Misalnya, jika temanmu baru saja mendapatkan pekerjaan baru yang bagus, mereka mungkin menjadi sumber tips wawancara yang berharga.
  • Hindari membuat perbandingan ke bawah. Kamu mungkin tergoda untuk membuat dirimu merasa lebih baik dengan membandingkan diri sendiri dengan orang-orang yang lebih buruk darimu. Ini disebut perbandingan ke bawah. Hal ini dapat meningkatkan harga dirimu sementara. Namun, hal ini bukan kebiasaan yang sehat karena mendorongmu untuk fokus pada masalah dan penderitaan orang lain.

2. Tantang pikiran yang tidak membantu

Hal-hal yang kamu pikirkan dan katakan tentang dirimu dapat menurunkan harga diri dan membuatmu merasa rendah diri dari orang lain. Memeriksa dan menantang pikiran negatif dapat meningkatkan suasana hati dan citra diri.

Lain kali, jika kamu mulai menyalahkan diri sendiri, jawablah pertanyaan-pertanyaan seperti:"Apakah ada bukti yang menentang pikiran negatifku?""Apakah ini pemikiran yang bermanfaat?""Apakah ada langkah praktis yang bisa aku ambil untuk memperbaiki situasi ini?"

Misalnya, kamu merasa rendah diri karena temanmu yang bernama Doni baru saja bertunangan dan sekarang mereka berencana untuk berkeluarga. Kamu telah melajang selama beberapa tahun dan ingin memiliki pasangan dan anak juga. Kamu pasti berpikir, “Doni sudah menikah dan sekarang mereka akan punya anak. Aku bahkan tidak berkencan dengan seseorang yang aku suka. Aku tidak pandai dalam hubungan, dan sepertinya aku akan sendirian selamanya.”

Jika kamu memikirkan baik-baik pertanyaan di atas, kamu bisa mengganti pemikiran tersebut dengan pandangan yang lebih realistis. Sebagai contoh:

“Ketika aku melihat buktinya, tidak benar jika aku tidak pandai dalam berhubungan. Aku punya beberapa teman. Aku pernah berkencan dengan beberapa orang baik di masa lalu. Berpikir seperti itu tidak membantu karena itu membuatku merasa buruk tentang diriku sendiri. Hal itu tidak akan membuatku menjadi pasangan yang menarik. Aku harus bangkit dan meningkatkan citraku.”

3. Latih mindfulness

Ketika kamu sadar, kamu menyadari bagaimana pikiran dan perasaanmu memengaruhi suasana hati. Latihan mindfulness mengajarkan bagaimana hidup di saat ini alih-alih memikirkan kesalahan atau mengkhawatirkan masa depan. Penelitian menunjukkan bahwa mindfulness dapat meningkatkan penerimaan diri, yang dapat membantumu merasa lebih baik dari orang lain.

4. Tetapkan tujuan yang berarti bagi dirimu sendiri

Menetapkan dan mencapai tujuan meningkatkan kepercayaan diri dan memberimu rasa pencapaian. Buatlah tujuanmu yang spesifik dan terukur sehingga kamu tahu pasti kapan kamu telah mencapainya. Misalnya, "Aku ingin berolahraga selama satu jam tiga kali seminggu" lebih baik daripada "Aku ingin menjadi bugar."

Pecahkan tujuanmu menjadi tonggak yang dapat dikelola. Misalnya, jika kamu ingin menulis novel, kamu dapat menargetkan untuk menulis satu bab per bulan. Jangan lupa juga untuk memberi dirimu beberapa penghargaan untuk mengambil tindakan. Bekerja menuju tujuanmu dapat membuatmu merasa lebih baik tentang diri sendiri, bahkan jika kamu tidak mendapatkan hasil yang kamu inginkan. 

5. Ambil pendekatan proaktif untuk masalahmu

Alfred Adler, yang mempopulerkan istilah "inferiority complex", percaya bahwa obat untuk rasa rendah diri adalah membangun kepercayaan diri dengan membuktikan pada diri sendiri bahwa kamu dapat mengatasi tantangan dan masalah hidup. 

Jika kamu memiliki masalah yang telah mengganggumu untuk sementara waktu, sisihkan waktu untuk membuat rencana bertindak. Mulailah dengan mengidentifikasi dengan tepat apa masalahnya. Misalnya, "Aku bertengkar dengan temanku beberapa kali dalam seminggu dan itu membuatku tidak bahagia" lebih membantu daripada "Aku tidak bahagia dalam hubungan persahabatanku."

Selanjutnya, buat daftar kemungkinan solusi. Dalam hal ini, kamu dapat menambahkan “Sepertinya aku harus pergi dan membicarakannya dengan temanku itu”, dalam daftarmu. Ketika kamu telah memilih satu atau lebih solusi yang mungkin, rencanakan langkah-langkah konkret yang dapat kamu ambil untuk mewujudkannya. 

7. Terima kekurangan 

Penerimaan diri yang sejati berarti menerima kelemahanmu, termasuk hal-hal sensitif atau memalukan yang kamu coba sembunyikan dari orang lain. Orang yang mengakui dan memiliki kekurangan mereka cenderung tidak khawatir dengan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. Karena mereka merasa nyaman dengan siapa mereka, mereka cenderung tidak menderita inferiority complex.

8. Bergaul dengan orang-orang positif

Lebih mudah untuk merasa baik terhadap dirimu sendiri ketika kamu dikelilingi oleh orang-orang yang mendorong dan mendukungmu. Hindari orang-orang yang mengganggu, meremehkan, memulai pertengkaran yang tidak berguna, menggosipkan, atau mengkritikmu tanpa alasan yang sah. Kamu hanya perlu bergaul dengan orang yang selalu mendukung dan menggunakan kalimat positif terhadapmu.

Membuat lebih sedikit perbandingan dengan orang lain, memperlakukan diri sendiri dengan baik, dan menantang self-talk negatifmu dapat mengurangi perasaan inferiority complex. Memaafkan diri sendiri atas kesalahanmu, membangun hubungan yang sehat, dan bekerja menuju tujuan yang bermakna juga dapat membantu.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak