Waspadai, 4 Tanda Karyawan Mengalami Quiet Firing di Tempat Kerja

Hernawan | Poer Tie
Waspadai, 4 Tanda Karyawan Mengalami Quiet Firing di Tempat Kerja
ilustrasi tugas kerja (pixabay.com/Mohamed_Hassan)

Baru-baru ini viral di media sosial membahas quiet firing yang dituding sebagai jurus perusahaan dalam menentang aksi quiet quitting yang telah lebih dulu jadi sorotan.

Apa itu quiet firing? Quiet firing merupakan aksi yang dilakukan oleh atasan kepada karyawan dengan tujuan karyawan merasa lelah dengan pekerjaan dan menyerah menyelesaikan tumpukan tugas kerjanya hingga melakukan pengunduran diri agar perusahaan tidak perlu membayar pesangon. 

Namun, aksi ini sebenarnya bisa sangat berdampak buruk ke karyawan, loh apa lagi jika karyawan yang menjadi target quiet firing ternyata karyawan yang berpotensi dan bertanggung jawab dalam melakukan pekerjaannya. Lantas bagaimana cara kita mengetahui aksi atasan tersebut? Simak 4 tanda karyawan mengalami quiet firing berikut ini:

1. Dibebankan Tugas Kerja yang Sangat Banyak

Tanda pertama, kalau kamu merasa atasan menjadi rajin memberikan tugas kerja padahal tugas kerja yang lalu belum diselesaikan, maka itu bisa menjadi pertanda atasanmu sedang melakukan aksi quiet firing. Namun, tanda pertama ini juga tak selalu merupakan aksi buruk atasan loh, kalau kamu bisa menerimanya secara positif hal ini bisa jadi kesempatan bagimu untuk unjuk diri membuktikan kemampuanmu mengejar target untuk menyelesaikan semua tanggung jawab yang dibebankan kepadamu, tapi ingat asal beban kerjamu masih dalam batas yang wajar.

2. Tidak Kunjung Menerima Kenaikan jabatan/Peningkatan Karier

Dalam dunia kerja kita tentu ingin menduduki jabatan yang semakin menanjak seiring meningkatnya beban kerja dan tanggung jawab, kita pun berharap dengan kenaikan jabatan kita bisa menerima kenaikan gaji dan bonus lain. Namun, anehnya meski beban kerja kian bertambah dan kamu sudah berusaha menyelesaikan target kerjamu dengan maksimal, tapi tak kunjung menerima kenaikan jabatan sementara rekan kerjamu yang lain sudah naik jabatan, itu bisa menjadi tanda kamu adalah target quiet firing atasanmu. Sebaiknya kamu mulai mikir lagi deh buat rencana ke depan dan masa depan kariermu. 

3. Tidak dilibatkan Dalam Proyek Baru atau Proyek yang Potensial bagi Pengembangan Karier

Tanda berikutnya, kamu tidak dilibatkan dalam proyek kerja atau proyek kerja yang diberikan ke kamu hanya itu-itu saja, padahal ada beberapa proyek kerja yang kamu tahu itu potensial untuk menunjang kariermu tapi kamu tidak pernah dilibatkan. Ini bisa jadi tanda quiet firing jika alasan kamu tidak libatkan bukan karena kamu tidak kompeten dalam proyek itu melainkan karena alasan remeh lainnya. 

4. Komunikasi yang Tidak Kondusif dengan Atasan.

 Tanda terakhir, setelah mengalami tanda-tanda di atas dan kamu merasa kondisi pekerjaanmu semakin kacau, cobalah untuk berkomunikasi dengan atasan. Tanyakan alasannya kepada atasanmu dan mintalah kepastiannya. Bila atasanmu selalu tampak enggan untuk berkomunikasi maka kamu bisa memastikan itu tanda kamu mengalami quiet firing di tempat kerja. 

Nah, itu tadi empat tanda karyawan mengalami quiet firing di tempat kerja. Kalau kamu merasa mengalami tanda-tanda tersebut dan sudah mencoba berkomunikasi dengan atasan, tapi gagal. Sebaiknya, mulai ubah haluan dan rencana kariermu. Namun, persiapkan diri sebelum resign, ya! 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak