Diselingkuhi Pasangan? Sadari 4 Hal ini Agar Lebih Tenang

Candra Kartiko | Mutami Matul Istiqomah
Diselingkuhi Pasangan? Sadari 4 Hal ini Agar Lebih Tenang
ilustrasi perempuan sendirian. ( Marta Dzedyshko dari Pexels)

Selingkuh masih menjadi salah satu hal yang kerap kali merusak sebuah hubungan. Seolah tidak ada akhirnya. Kasus-kasus perselingkuhan justru semakin marak meskipun pemberitaan tak henti-hentinya untuk mengingatkan dampak dari perselingkuhan itu sendiri. Dari luka batin, hingga depresi. 

Seharusnya kita bisa untuk lebih bijak dalam menyikapi permasalahan dalam hubungan. Tak selalu harus dilampiaskan dengan perselingkuhan. Justru lari dari masalah dengan berselingkuh juga merupakan hal yang memperumit masalah itu sendiri. 

Apakah kamu memiliki pasangan yang gemar berselingkuh? Lantas kamu tetap bertahan dengan berbagai macam alasan. Cobalah untuk menyimak beberapa kata di bawah ini. Semoga bisa memberikan pencerahan bagi dirimu untuk mengambil langkah yang tepat. 

1. Pasangan yang selingkuh itu bukan salahmu 

Apa kamu terus menyalahkan diri sendiri saat mengalami pasanganmu berselingkuh? Kamu akan menganggap bahwa dalam dirimu terdapat kekurangan yang tak sedikit, yang tidak bisa lagi untuk ditolerir. Kamu akan menganggap dirimu buruk, dan terus menyalahkan diri sendiri. 

Sebenarnya, perselingkuhan antara pasanganmu dengan selingkuhannya itu, sepenuhnya bukan salahmu. Pasanganmu yang salah karena tidak bisa menyelesaikan masalah, pasanganmu yang salah karena tidak bisa menjaga prinsip dalam rumah tangganya. Salahkan saja dia, jangan mau disalahkan atas hal yang sama sekali tidak kamu lakukan. 

2. Jangan bertahan dengan alasan 'demi anak'

Ketika orang tua tidak bisa menjaga rumah tangga, anak memang menjadi korban. Tapi terkadang, hal itu merupakan langkah bijak dari orang tua yang ingin menyelamatkan masa depan anak itu sendiri. 

Menghadapi pasangan yang berselingkuh, pemalas, apalagi suka main tangan, bukan merupakan lingkungan yang baik untuk pertumbuh anak. 

Merawat anak dengan hati yang terus menahan luka batin karena perlakukan pasangan, akan membuat kamu merasa tersiksa. Hal itu akan berdampak pula dengan bagaimana kamu merawat anakmu. Makanya, kalau kamu ingin anak tumbuh dengan baik, maka kamu harus punya hati yang tenang dan bahagia. 

3. Selingkuh itu sulit disembuhkan

Kalau diibaratkan dengan penyakit, maka selingkuh merupakan sebuah penyakit yang sulit untuk disembuhkan. Bagaimanapun, ketika kamu memberi kesempatan dan memaafkan, maka kamu harus siap jika di depan sana hal itu berulang lagi dan menambah rasa sakit hati yang kamu miliki. 

Selingkuh itu candu. Sekalipun dia besujud di kakimu untuk berubah, dua tiga bulan kemudian jiwa inginnya itu akan kembali meronta-ronta. Sedangkan, di luar sana banyak sekali orang yang berkenan untuk dijadikan selingkuhan. Apalagi kalau banyak uang. Ya, permasalahan dalam rumah tangga memang ada-ada saja. 

4. Bersikap tegas adalah benteng 

Sepanjang kehidupan ini, tentu kamu telah sering membuat sebuah keputusan. Keputusan itu hanya bisa didapatkan dari sikap yang tegas dalam melihat sebuah masalah atau sudut pandangan dari sisi yang banyak. Tanpa sadar, ketegasan sebenarnya merupakan sebuah benteng perlindungan diri. 

Ketika kamu bisa tegas dalam berbagai hal, maka kamu bisa melindungi hal-hal yang kamu putuskan. Ketika kamu bisa bersikap tegas, maka kamu akan lebih dihargai oleh pasangan. 

Banyak orang yang akhirnya meremehkan pasangannya, karena dia menganggap pasangannya tersebut cukup sulit untuk bersikap tegas dan mengambil keputusan. Akhirnya dia menganggap pasangannya itu sebagai manusia yang lemah dan mudah untuk dikalahkan. 

Maka, jangan takut. Buat keputusan dengan tegas. Prioritaskan dirimu sendiri. Karena kamu juga punya hak untuk mengambil keputusan dan langkah mengenai bagaimana dirimu akan menjalani kehidupan. 

Itu dia beberapa hal yang bisa kamu renungkan saat diselingkuhi oleh pasangan. Semoga bisa membuka pikiranmu untuk mengambil langkah yang lebih baik dari sebelumnya. Semangat!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak