3 Alasan Tidak Menuntut Diri Sendiri Berlebihan, Bikin Capek Mental!

Hayuning Ratri Hapsari | Mazza Raa
3 Alasan Tidak Menuntut Diri Sendiri Berlebihan, Bikin Capek Mental!
Ilustrasi menuntut diri sendiri (Pexels/Anna shvets)

Kamu tidak salah, kok memiliki ambisi dan keinginan. Sebut saja ingin meraih nilai tertinggi dalam ujian. Atau kamu berusaha meraih jabatan dan posisi tertentu. Jika mampu memaknainya dengan bijaksana, rangkaian ambisi menjadi motivasi tersendiri.

Meskipun kamu punya ambisi dan keinginan, jangan pernah menuntut diri sendiri berlebihan. Apalagi mengharuskan semua ambisi tercapai secara sempurna. Mulai sekarang jangan lakukan lagi. Tiga alasan berikut jadi sebab kamu tidak boleh menuntut diri sendiri berlebihan.

BACA JUGA: 4 Cara untuk Menenangkan Diri saat Hidup Terasa Berat, Jangan Lupa Bahagia!

1. Setiap orang punya kapasitas masing-masing

ilustrasi menuntut diri sendiri (pexels/Andrea Piacquadio)
ilustrasi menuntut diri sendiri (pexels/Andrea Piacquadio)

Mungkin kamu pernah lupa diri saat berjuang meraih ambisi. Pokoknya yang diinginkan harus tercapai, tidak ada kata gagal. Kamu memaksakan diri walaupun sudah kelelahan. Tidak peduli apakah kamu masih mampu berjuang meraihnya atau sudah hampir tumbang.

Menuntut diri sendiri secara berlebihan itu tidak baik. Setiap orang punya kapasitas masing-masing. Kamu tidak bisa menyamakan porsi kemampuanmu dengan orang lain. Semakin kamu menuntut diri sendiri secara berlebihan, hidup terasa penuh tekanan.

2. Menuntut diri sendiri berlebihan bikin capek mental

ilustrasi menuntut diri sendiri (pexels/Karolina Grabowska)
ilustrasi menuntut diri sendiri (pexels/Karolina Grabowska)

Kadang kamu terlalu fokus pada ambisi yang ingin diraih. Rasanya malu apabila tidak bisa mewujudkan semuanya. Tindakan ini sebenarnya tidak perlu dilakukan. Coba tanyakan pada dirimu sendiri, apa untungnya menuntut diri sendiri secara berlebihan?

Apakah kamu merasa lebih baik dalam menjalani hidup? Kamu pun tahu jawabannya tidak. Untuk diri sendiri berlebihan bikin capek mental. Kamu merasa tidak nyaman dengan hidupmu sendiri. Sama sekali tidak ada kebahagiaan yang bisa dirasakan. Kehidupan penuh beban dan tuntutan.

BACA JUGA: 4 Tanda Seseorang Toxic kepada Diri Sendiri, Kamu Termasuk Salah Satunya?

3. Hidup yang kamu jalani bukan untuk kesempurnaan

ilustrasi menuntut diri sendiri (pexels/Yan Krukov)
ilustrasi menuntut diri sendiri (pexels/Yan Krukov)

Di satu sisi, standar kesempurnaan menumbuhkan motivasi. Kamu terpacu menunjukkan pencapaian terbaik. Tapi di sisi lain kamu sering lupa batas kemampuan. Diri sendiri dipaksa bekerja sampai kelewat batas untuk meraih kesempurnaan.

Tentu saja sikap itu tidak perlu dilakukan. Hidupnya kamu jalani bukan hanya untuk kesempurnaan. Namun untuk memperbaiki diri dari waktu ke waktu. Sadar kesempurnaan tidak akan pernah bisa dicapai walaupun kamu sudah bekerja keras. Fokuslah untuk melakukan yang terbaik, bukan terpaku pada kesempurnaan.

Menuntut diri sendiri secara berlebihan tidak mencerminkan kebijaksanaan bersikap. Kamu tidak akan meraih kesuksesan karena perilaku tersebut. Justru sebaliknya, hidup yang dijalani penuh beban dan jauh dari kebahagiaan. Kalau kamu masih suka menuntut diri sendiri secara berlebihan, sampai kapan akan terus melakukannya?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak