3 Buku Self Improvement yang Cocok Dibaca Saat Waktu Luang

Aulia Hafisa | aisyah khurin
3 Buku Self Improvement yang Cocok Dibaca Saat Waktu Luang
Ilustrasi buku (pixabay.com)

Self Improvement atau pengembangan diri, dapat diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh seseorang untuk meningkatkan kesadaran dalam diri seseorang tersebut. Hal ini dapat berupa bakat, kemampuan, atau ketrampilan yang dimiliki seseorang. 

Terkadang, kita masih belum tahu apa bakat atau ketrampilan yang kita miliki. Jika kita tidak mengasah dan mencari tahu kemampuan dan bakat yang kita miliki, maka bakat dan ketrampilan itu akan terpendam dalam diri kita dengan sia-sia. 

Nah, untuk mengetahui bakat atau ketrampilan yang mungkin kita miliki tetapi kita tidak menyadarinya, kamu dapat membaca 3 judul buku berikut untuk mengetahui bakat dan ketrampilanmu. Bukan hanya untuk mengetahui kemampuan yang kamu miliki, namun juga dapat menambah wawasan kamu untuk meningkatkan kesadaran dalam pengembangan diri.

1. Yang Belum Usai - Pijar Psikologi

Buku dari Indonesia satu ini membahas tentang luka batin. Luka batin sering didapatkan oleh seseorang karena ucapan orang lain yang terdengar menyakitkan atau kurang pantas. Luka batin membutuhkan waktu yang cukup untuk disembuhkan.

Dan untuk menyembuhkan luka batin memerlukan energi, waktu, dan biaya yang tidak sedikit. Dalam buku ini membahas bagaimana mengatasi luka batin agar tidak terus berkembang dalam diri. 

2. Emotional Intelligence - Daniel Goleman

Buku ini berisi tentang mendefinisikan apa itu arti dari sebuah kecerdasan. Goleman menuliskan bahwa mengapa orang ber-IQ tinggi sering mengalami kegagalan daripada orang yang ber-IQ sedang. Hal ini lantaran kecerdasan emosional sangat berpengaruh dalam diri seseorang.

Kecerdasan emosional ini bisa mencakup semangat atau motivasi diri, ketekunan, empati, dan kecakapan sosial. Goleman juga menuliskan jika kecerdasan emosional dapat menghambat perkembangan intelektual dan menghancurkan karir seseorang. 

3. Ego is The Enemy - Ryan Holiday

Dilihat dari judulnya, sudah jelas jika buku ini membahas mengenai ego. Sering sekali kita lebih mementingkan ego kita dibanding pikiran kita. Dan kenyataannya ego bukanlah kekuatan yang harus dipuaskan dalam segala sesuatu.

Seseorang perlu tahu bagaimana cara menyalurkan dan melepaskan ego ketika ego tersebut muncul. Buku ini dapat membantu kamu bagaimana mengendalikan ego. Dan di dalam buku ini terdapat beberapa contoh bagaimana orang-orang terkenal dapat mengendalikan ego mereka, seperti William Tecumseh Sherman, Eleanor Roosevelt, dan masih banyak lagi.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak