Terdapat banyak parenting atau pola asuh yang dapat diadaptasi oleh para orang tua. Berbagai gaya pengasuhan tentunya memiliki sisi positif dan negatifnya masing masing.
Sebenarnya tentang apa yang akan disepakati orang tua adalah poin utamanya. Yaitu sesuatu yang sesuai dengan value dari keluarga masing masing. Bukan hanya tentang kesempurnaan.
Taukah parents, bahwa setiap negara memiliki pola pengasuhan yang berbeda. Ternyata hal tersebut juga dapat menjadi ciri pada karakter bangsa mereka.
Melansir dari Parentalk.id, Kamis (3/8/2023), bahwa terdapat beberapa pola asuh yang diterapkan oleh negara maju yang dapat kita jadikan referensi. Tertarik mencoba? Yuk simak pola asuh yang diterapkan oleh 4 negara maju berikut.
1. Korea Selatan: Metode Nunchi
Di Korea Selatan anak-anak dididik menggunakan metode nunchi. Yaitu seni merasakan pemikiran dan perasaan orang lain, membaca situasi dengan kolektif, lalu memberikan respon yang tepat.
Metode ini dapat membuat anak lebih berempati dan peka dengan situasi dan suasana hati orang lain. Selain itu metode ini juga mengajarkan disiplin diri dan mendukung anak dalam segala bidang kehidupan.
2. Jepang : Kemandirian Sejak Dini
Seperti yang sudah dikenal oleh banyak orang, bahwa negara Jepang berfokus pada membangun kemandirian sejak dini. Masyarakat Jepang memiliki pandangan bahwa anak berusia 5 tahun dianggap sudah perlu tumbuh dewasa.
Dewasa di sini berarti sudah mampu mengendalikan emosi dan melakukan keterampilan hidup seperti membersihkan tempat tidur, rumah, alat makan, hingga ruang kelasnya.
Meskipun cenderung keras dan orang tua tidak pernah memanjakan anak, namun bukan berarti tidak menyayanginya.
3. Finlandia : Peran Ayah dan Ibu Setara
Peran ayah dan ibu sama rata dalam membesarkan anak. Bahkan hal ini diterapkan dalam kebijakan pemerintah. Jika sebuah keluarga melahirkan anak, maka tidak hanya ibu yang mendapatkan cuti, melainkan ayah juga.
Pemerintah memberikan cuti ayah selama 9 minggu dengan gaji dibayarkan sebanyak 70%. Di Finlandia anak didorong berpikir mandiri, mengambil keputusan dan mencari solusi.
Salah satu caranya adalah dengan sering mengajukan pertanyaan ke anak dan memberikan permainan imajinatif. Serta yang menjadi poin penting dalam sistem pembelajaran adalah menyadari bahwa setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda.
4. Swedia : Bebas Bertanggung Jawab
Di negara Swedia, poin yang menjadi aturan dasar dalam menerapkan pola asuh adalah dengan memberikan anak kebebasan yang bertanggung jawab. Anak didorong untuk mencoba berbagai hal agar menemukan hal yang disukai. Bahkan membiarkan anak menghadapi konflik antar anak agar mereka bisa mencari tahu cara menyelesaikannya.
Meskipun terkesan cuek, namun hal ini yang sebenarnya dapat menumbuhkan inisiatif dan membuat anak berfikir kreatif. Bahkan anak juga dibiarkan belajar dan bermain dengan cara yang anak inginkan.
Bagaimana parents setelah membaca keempat gaya pola asuh yang diterapkan oleh negara Korea Selatan, Jepang, Findlandia, dan Swedia. Pola asuh mana yang paling menarik perhatian kalian?