Apakah kamu termasuk orang yang merasa kalau penetapan batasan-batasan (setting boundaries) dalam suatu hubungan adalah sesuatu yang penting? Nyatanya, menetapkan batasan memang sesuatu yang penting untuk dilakukan, lho. Boundaries akan memudahkan kamu untuk mengekspresikan kebutuhan dan nilai masing-masing antara dirimu dan pasanganmu.
Adapun dalam pernikahan, boundaries adalah batasan dari apa yang mampu diterima dan ditoleransi oleh pasangan. Misalnya ketika menentukan perihal mertua dan ipar yang tidak boleh ikut campur, hal-hal yang berhubungan dengan privasi seperti isi handphone dan masa lalu, bagaimana mengelola keuangan yang diperoleh masing-masing, serta hal-hal pribadi lainnya.
Melansir dari psychologytoday, berikut 3 cara setting boundaries yang sehat dalam pernikahan, agar pernikahanmu minim konflik!
1. Gunakan komunikasi dengan bahasa yang Jelas
Luangkan waktu untuk mengidentifikasi apa yang penting bagimu dalam hubungan dan kehidupanmu. Hal-hal apa saja yang kamu rasa masih fleksibel untuk ditoleransi dan apa yang tidak bisa diganggu gugat.
Setelah kamu mengidentifikasi batasan yang spesifik, gunakan bahasa yang jelas saat mendiskusikannya dengan pasangan, jangan ambigu. Misalnya kamu ingin agar rumah tanggamu benar-benar tidak dicampuri oleh keluarga yang lain, katakan dengan jelas padanya.
Ungkapkan nilai-nilai, kebutuhan, dan sepakati batasan yang sama-sama bisa kalian jaga dan hormati.
2. Tetapkan konsekuensi yang jelas
Setelah kamu dan pasangan mendiskusikan batasan-batasan, hal-hal yang "boleh" dan "tidak boleh" dalam hubungan kalian, langkah selanjutnya adalah memperjelas apa konsekuensi ketika batasan tersebut tidak dipatuhi.
Misalnya, jika kamu dan pasangan sepakat bahwa ketika suatu hari nanti terjadi konflik dan pertengkaran, tidak boleh ada bentakan dan suara keras. Jika ternyata ada yang melanggar, maka konsekuensinya adalah ia harus mengentikan pertengkaran lalu berjalan-jalan sendirian selama 30 menit.
Setelah itu penting bagimu untuk menindaklanjuti konsekuensi dari setiap pelanggaran tadi agar kalian sama-sama menyadari bahwa hal tersebut memang sesuatu yang penting bagi hubungan kalian.
3. Bertanggungjawab dengan setiap tindakan yang diambil
Ingatlah, segala sesuatu yang kamu lakukan dan katakan mempunyai konsekuensi, baik positif maupun negatif. Misalnya, jika kamu sering mengkritik pasangan, suatu saat dia mungkin tidak ingin lagi menghabiskan waktu denganmu. Namun jika kamu berbicara dengan ramah dan menahan diri untuk tidak berteriak saat bertengkar, pasanganmu akan lebih merasa lebih nyaman dan menginginkan kedekatan dan koneksi fisik.
Hal yang sama berlaku juga saat menghormati batasan pasangan. Sadarilah bahwa apa yang kamu katakan dan lakukan (atau tidak lakukan) mempengaruhi pasanganmu. Pahami bahwa kamu mungkin terkadang tidak menyadari kesalahan. Bertanggung jawablah saat kamu melakukannya, minta maaf yang tulus, dan selalu memberi penjelasan dengan cara yang baik.
Itulah 3 cara dalam menetapkan boundaries yang sehat dalam hubungan pernikahan. Semoga dengan adanya batasan-batasan yang kalian tetapkan, hal itu bisa memudahkan kalian untuk mewujudkan nilai-nilai tertentu yang ingin diwujudkan dalam rumah tangga.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS