Pernah nggak kamu merasa susah banget dalam mengelola uang? Suka belanja impulsif, boncos di akhir bulan, hingga terjebak utang yang nggak bisa dibayar tepat waktu?
Jika iya, buku berjudul '5 Dosa dalam Mengelola Keuangan' karya Stephanus Rudi Ok bisa menjadi bacaan yang membantumu untuk mengatasi hal tersebut. Sebagaimana judulnya, buku ini membahas tentang berbagai kesalahan orang-orang yang berkaitan dengan keuangan.
Ada sebuah pertanyaan menarik yang dilontarkan oleh penulis dalam buku ini. Jika kita ditanya, lebih mudah menyimpan uang 500 ribu atau mencari uang 500 ribu?
Tentu setiap orang punya kecenderungan yang berbeda. Tapi lebih dari 70 puluh persen responden mengatakan bahwa lebih mudah mencari 500 ribu ketimbang menyimpan uang dengan jumlah yang sama.
Padahal kalau dipikir-pikir, sebenarnya lebih mudah menyimpan. Sebab, kita sudah punya uangnya sehingga tidak perlu repot-repot untuk mencari.
Hal inilah yang menjadi premis utama dari buku ini. Yakni sebagian besar permasalahan keuangan itu bukan hanya tentang seberapa banyak yang bisa kita kumpulkan. Melainkan seberapa besar uang yang mampu kita simpan, kelola, dan kembangkan dari berapapun penghasilan yang dimiliki.
Buku ini dibahas dalam 5 bab. Pertama tentang penghasilan, yakni bagaimana memaknai uang dalam kehidupan. Pembahasan ini penting untuk diketahui oleh semua orang. Kita harus tahu terlebih dahulu pandangan pribadi kita tentang uang.
Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk hidup dengan layak dan tenang, kita butuh uang. Seseorang harus bekerja untuk memenuhi nafkah diri sendiri maupun untuk menopang kehidupan orang lain. Tapi, uang tentu bukanlah segalanya dalam hidup.
Uang hanyalah sarana untuk mencapai kebahagiaan. Jadi, selayaknya sarana, hal ini sifatnya hanya memudahkan kita. Bukan malah menjadi tujuan utama yang membuat kita lupa akan aspek lain dalam hidup.
Bab kedua tentang biaya hidup. Dalam hal ini, selain permasalahan mindset di atas, 'dosa' kedua yang sering dimiliki seseorang terkait uang adalah kekeliruan tentang cara mengelola penghasilan dan pengeluaran.
Hal yang perlu diingat bahwa amat penting untuk menyesuaikan gaya hidup dengan penghasilan.
Ada banyak orang yang sering terperangkap dalam gaya hidup yang berlebihan karena lebih mengutamakan 'hidup gaya'. Selain itu, penulis juga menekankan tentang pentingnya smart spending pada bab ini.
Bab ketiga tentang perencanaan pensiun. Dosa ketiga dalam pengelolaan keuangan ini adalah lupa untuk menyiapkan dana pensiun pada usia produktif.
Maka pada bab ini, penulis memberikan beberapa penekanan tentang urgensi dana pensiun dan mengapa harus menyiapkannya sejak dini.
Bab keempat tentang investasi, yakni tentang kekeliruan seseorang dalam membuat keputusan berinvestasi. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menjelaskan beberapa poin yang perlu diperhatikan saat memutuskan untuk berinvestasi.
Adapun para bab terakhir adalah tentang dosa kelima dalam mengelola keuangan. Yakni buruknya hubungan vertikal kita dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Seringkali seseorang merasa terlalu bangga dengan kesuksesan dan kekayaan yang diraih, sehingga lupa bahwa hal tersebut tak lepas dari campur tangan Tuhan. Oleh karena itu, kita harus menjalani hidup dengan seimbang.
Selain memperbaiki hubungan secara horizontal dengan sesama manusia, kita juga sebaiknya memperbaiki hubungan vertikal dengan Tuhan sesuai dengan keyakinan yang dimiliki. Sebab, hal ini akan berdampak positif dengan kondisi mental kita sehingga akan lebih mudah untuk meraih tujuan hidup.
Secara umum, buku ini cukup insighful. Hanya saja, isinya masih berupa pengetahuan mendasar dalam masalah keuangan . Sasarannya barangkali diperuntukkan untuk pembaca awam yang masih belum melek finansial.
Jadi, bagi Sobat Yoursay yang ingin memperkaya wawasan soal pengelolaan keuangan dari hal-hal yang sederhana, buku ini bisa menjadi rekomendasi bacaan yang layak untuk disimak!