3 Prinsip Dasar Peaceful Parenting, Pola Pengasuhan yang Tenang dan Hangat

Hernawan | Akramunnisa Amir
3 Prinsip Dasar Peaceful Parenting, Pola Pengasuhan yang Tenang dan Hangat
ilustrasi orang tua yang menerapkan peaceful parenting (pexels/Vlada Karpovich)

Saat ini ada banyak gaya parenting yang bisa ditemukan ketika ingin mendidik dan membesarkan anak. Salah satunya adalah peaceful parenting, yakni metode pengasuhan dengan mengedepankan kedamaian yang diciptakan atara orang tua dan anak.

Oleh karena itu, ketika menerapkan peaceful parenting, akan ada banyak manfaat yang diperoleh. Di antaranya adalah terciptanya suasana dan kondisi rumah yang hangat, tenang, dan damai karena jauh dari bentakan, pukulan, dan amarah dari orang tua.

Lalu bagaimana sebenarnya prinsip dalam menjalankan peaceful parenting? Melansir dari betterhelp, berikut ini 3 prinsip dasar dalam menerapkan peaceful parenting di rumah. 

1. Tetap tenang dan melakukan teknik pernapasan
Terkadang orang tua mulai berteriak, membentak dan memarahi anak tanpa berpikir panjang dan hanya bereaksi terhadap emosi sendiri, bukan pada emosi anak. Oleh karena itu, ketika perasaan tidak nyaman mulai muncul, hendaknya orang tua berhenti sejenak lalu ambil napas perut dan hembuskan secara perlahan. Rasakan setiap helaaan udara yang ada, lalu berusahalah untuk tenang sebelum merespon dan bereaksi terhadap anak.

Kemarahan yang diluapkan tidak akan membuat masalah itu membaik, justru dengan marah-marah hanya akan mendatangkan emosi negatif lainnya. Sebisa mungkin menjaga ketenangan dan kedamaian hati dengan mengambil jeda untuk latihan pernapasan ketika sedang marah adalah hal yang bisa membuat orang tua lebih tenang dalam bersikap. 

2. Mendengarkan secara aktif 
Terkadang banyak di antara orang tua yang tidak benar-benar mendengarkan anak saat mereka berbicara. Kebanyakan sering menyela, apalagi jika sudah terbawa emosi. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mengembangkan kemampuan mendengarkan secara aktif ketika berinteraksi dengan anak.

Ketika anak melakukan kesalahan, coba dengarkan dulu penjelasannya. Alih-alih menjadi reaktif dan marah-marah. Dengarkan tanpa menyela, lalu sintesis masalah ke dalam interpretasi orang tua. Sampaikanlah hasil interpretasi itu kepada anak dan konfirmasi kebenarannya. Dengan mendengarkan anak, orang tua bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai apa yang terjadi, lalu meluruskan hal-hal yang keliru.

3. Kolaborasi 
Prinsip yang terakhir dalam peaceful parenting adalah melakukan kolaborasi. Ketika orang tua ingin menerapkan sebuah aturan di dalam rumah, libatkanlah anak. Berikanlah mereka kendali positif dan ruang yang bebas dalam beraktivitas dan berpendapat. 

Melakukan kolaborasi memungkinkan anak memberikan respons positif terhadap peraturan dan gagasan di dalam rumah ketika mereka mampu merasakan kepemilikan atas batasan dan aturan tersebut.  

Nah itulah tadi 3 prinsip dasar dalam menerapkan peaceful parenting. Semoga dengan menerapkannya, orang tua bisa menjalankan pola asuh yang hangat dan damai tanpa marah-marah. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak