Media sosial kembali ramai oleh tren unik yang mengundang decak kagum sekaligus tawa. Orang-orang ramai menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menyulap foto diri mereka menjadi sosok “Kaya Raya”.
Salah satu tren terbaru yang banyak diperbincangkan adalah penggunaan prompt Gemini AI untuk mengubah foto pribadi menjadi visual bergaya mewah, seolah-olah hidup dalam kemakmuran. Fenomena ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga potret unik dari imajinasi di era digital yang semakin mudah diwujudkan.
Identitas Digital dan Imajinasi Sosial

Fenomena mengubah foto pribadi jadi “Kaya Raya” mencerminkan bagaimana masyarakat memandang identitas dalam media digital. Media sosial seringkali menjadi sarana untuk menampilkan sisi terbaik diri, dan kehadiran AI semakin mempermudah kreativitas dan imajinasi mereka.
Melalui sebuah foto sederhana berlatar belakang tembok, seseorang dapat menyulapnya menjadi foto yang tampak glamor dan elegan. Misalnya, tembok polos biasa diganti dengan pemandangan kota metropolitan, berlibur ke luar negeri, atau bahkan dengan interior rumah mewah.
Seorang konten kreator, Stanley Hao, juga ikut meramaikan tren tersebut. Ia membagikan hasil fotonya yang diubah dengan prompt Gemini AI, menampilkan dirinya sedang mengenakan pakaian glamor dengan latar belakang uang bertebaran.
Hao mengunggah foto tersebut melalui akun instagram pribadinya. Menariknya, ia menuliskan prompt menggunakan perpaduan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia.
“Buat foto orang ini menjadi di studio. Hyper realistic. Jangan ubah wajah, background, dan lighting profesional biru. Close up. Wajah agak mendangak sedikit,” tulisnya pada permintaan awal.
“Ubah background dan lighting-nya menjadi warna kuning, oranye, keemasan, dengan animasi motion blur uang dolar berterbangan. Jangan ubah wajah,” lanjutnya pada permintaan akhir.
Unggahannya pun ramai dibanjiri dengan berbagai komentar lucu.
“Mendangak iku opo toh? untung gemini paham,” tulis salah satu netizen.
“Sudah pantes Hao, habis ini jalan di red carpet,” tulis yang lain.
Tren ini menunjukkan bahwa keinginan untuk berkreativitas dengan identitas kini bisa dilakukan dengan mudah. Kita tidak perlu lagi menguasai kemampuan desain grafis. Cukup dengan beberapa perintah teks atau prompt, mereka dapat melihat diri mereka dalam sosok yang mereka imajinasikan.
Peluang dan Tantangan
Tren foto jadi “Kaya Raya” melalui prompt Gemini AI menghadirkan sejumlah peluang baru. Dari sisi positif, tren ini memberi ruang bagi seseorang untuk berkreativitas. Siapa pun, tanpa keahlian tertentu dapat menghasilkan karya visual yang tampak profesional.
Salah satunya bagi konten kreator, teknologi ini dapat menjadi sarana untuk ide membuat konten. Tren ini memberikan kesempatan menghadirkan versi dirinya yang berbeda dalam dunia maya.
Namun, di balik peluang tersebut, terdapat pula sejumlah tantangan. Salah satunya adalah potensi penyalahgunaan. Foto hasil AI yang sangat mirip dengan aslinya, dapat menimbulkan kesalahpahaman jika digunakan tanpa tujuan yang jelas.
Tidak menutup kemungkinan pula teknologi ini dipakai untuk tujuan manipulatif, seperti membangun citra palsu atau menyesatkan publik.
Selain itu, perlu diperhatikan juga mengenai privasi dan keamanan data. Mengunggah foto yang berbau privasi pada suatu situs berarti memberikan akses tertentu kepada sistem, sehingga kita perlu lebih bijak dalam memilih konten yang diunggah.
Fenomena prompt Gemini AI yang menyulap foto sederhana menjadi foto “Kaya Raya” memperlihatkan bagaimana teknologi memberi ruang untuk berkreativitas dan mengekspresikan diri. Tren ini memberi kesempatan siapa saja untuk berimajinasi, tetapi tetap harus memperhatikan tantangan, mulai dari risiko penyalahgunaan hingga privasi dan keamanan data.
Agar tetap bermanfaat, kita perlu lebih bijak memisahkan antara hiburan dan kenyatan. Dengan literasi digital yang baik serta rasa tanggung jawab, tren ini dapat menjadi sarana menyalurkan kreativitas tanpa menimbulkan dampak negatif.