Pernah nggak sih kamu berada di situasi di mana otakmu penuh sama ide keren, tapi pas mau ngomong pakai bahasa asing, mulutmu seolah terkunci rapat? Entah itu pas lagi traveling, ketemu bule di kafe, atau sekadar main gim online bareng teman dari negara lain.
Kamu tahu persis apa yang mau kamu sampaikan. Tapi tiba-tiba, muncul rasa takut: takut salah ucap, takut tata bahasanya berantakan, takut kedengaran aneh. Hambatan bahasa ini rasanya kayak tembok raksasa yang bikin kita jadi minder dan nggak bisa terhubung.
Tapi tenang, tembok itu sebenarnya nggak setinggi yang kamu bayangkan, kok. Dengan beberapa jurus simpel, kamu bisa merobohkannya pelan-pelan.
1. Jurus 'Keep It Simple': Nggak Usah Sok Pinter!
Ini adalah kesalahan paling umum: kita terlalu berusaha untuk terdengar pintar atau fasih dengan menggunakan kata-kata yang rumit. Padahal, inti dari komunikasi itu bukan soal seberapa banyak kosakata sulit yang kamu tahu, tapi soal seberapa jelas pesanmu tersampaikan.
Lupakan dulu semua metafora atau istilah teknis yang ribet. Gunakan kalimat-kalimat pendek dan kata-kata yang paling umum. Bicaralah pelan-pelan dan langsung ke intinya. Percaya deh, kesederhanaan itu justru menunjukkan kepercayaan diri. Ini bukan ujian skripsi, gengs, ini cuma obrolan biasa!
2. Jurus 'Konfirmasi, Jangan Asumsi'
Miskomunikasi itu wajar banget terjadi, apalagi kalau kalian berdua sama-sama bukan penutur asli. Nah, daripada cuma manggut-manggut padahal nggak ngerti, lebih baik pastikan ulang.
Jangan pernah malu buat bilang, "Sorry, can you repeat that?" (Maaf, bisa diulang?) atau mengulang kembali apa yang kamu pahami dengan versimu, "So, you mean...?" (Jadi, maksudmu...?).
Langkah kecil ini justru menunjukkan kalau kamu pendengar yang baik dan benar-benar berusaha untuk terhubung. Ini bukan tanda kelemahan, tapi tanda kedewasaan dalam berkomunikasi.
3. Jurus 'Google Translate Adalah Sahabatmu'
Di zaman sekarang, kamu nggak berjuang sendirian. Ada banyak banget aplikasi penerjemah dan kamus digital yang siap membantumu. Menggunakan aplikasi terjemahan itu bukan berarti kamu nggak mampu, lho. Anggap saja aplikasi ini sebagai "jembatan darurat" saat kamu benar-benar nge-blank.
Bahkan fitur text-to-speech di aplikasi itu bisa jadi guru gratisan buat bantu kamu belajar pelafalan yang benar. Manfaatkan teknologi, jangan malah malu memakainya.
4. Jurus 'Bahasa Tarzan' Itu Sah dan Bermanfaat!
Kadang, kata-kata itu nggak cukup. Dan itu nggak masalah! Jangan lupakan kekuatan dari bahasa universal: bahasa tubuh.
Senyum, ekspresi wajah, atau bahkan gerakan tangan sering kali bisa menyampaikan makna dengan lebih jelas. Kalau kamu benar-benar buntu, jangan ragu buat menunjuk, menggambar di atas kertas, atau menunjukkan gambar dari HP-mu. Menguasai beberapa frasa dasar seperti "halo", "terima kasih", atau "permisi" juga sudah jadi modal yang sangat besar.
5. Jurus 'Santai Aja, Namanya Juga Belajar'
Ini adalah jurus paling penting yang harus kamu tanamkan di kepalamu. Belajar bahasa itu adalah sebuah perjalanan, dan di setiap perjalanan, pasti ada yang namanya "tersandung" atau membuat kesalahan.
Jangan pernah menuntut dirimu untuk langsung sempurna. Salah ucap, lupa kata, atau logat yang masih kaku itu adalah bukti bahwa kamu sedang mencoba. Dan nggak semua orang punya keberanian itu.
Setiap kesalahan adalah satu langkah lebih dekat menuju kelancaran. Jadi, lain kali kamu merasa takut salah, ingatlah bahwa orang yang paling keren bukanlah orang yang paling fasih, tapi orang yang paling berani untuk mencoba.
(Flovian Aiko)