Suasana Pasar Tradisional Colombo Kaliurang Yogyakarta Selama PPKM

Tri Apriyani | Fathyah
Suasana Pasar Tradisional Colombo Kaliurang Yogyakarta Selama PPKM
Pasar Colombo selama masa PPKM (Dok. Pribadi/Fathyah Rahmaniah)

PPKM darurat atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang sudah dilakukan sejak 3 Juli sampai 20 Juli 2021 ini kembali diperpanjang hingga akhir Juli mendatang. Banyak komentar dari warga masyarakat perilah masalah ini. Sebagian besar masyarakat merasa keberatan dan sulit untuk menerima hal ini. Terutama pada kasus pedagang kecil dan profesi yang penghasilannya tidak menentu. 

Pasar Colombo selama masa PPKM (Dok. Pribadi/Fathyah Rahmaniah)
Pasar Colombo selama masa PPKM (Dok. Pribadi/Fathyah Rahmaniah)

Seperti yang dirasakan para pedagang di Pasar Colombo contohnya. Pasar Colombo adalah salah satu pasar tradisional yang berada didaerah Kaliurang KM 8, Yogyakarta yang masih tetap beroperasi walaupun PPKM berjalan. Pemerintah Yogyakarta menerapkan aturan ketat pada masyarakat untuk tidak bergerombol dengan diturunkannya beberapa petugas polisi dan satpol PP.

Pasar Colombo selama masa PPKM (Dok. Pribadi/Fathyah Rahmaniah)
Pasar Colombo selama masa PPKM (Dok. Pribadi/Fathyah Rahmaniah)

Pedagang pasar Colombo diberikan penjelasan mengenai sistem pembukaan ruko mereka secara bergantian setiap hari agar tidak terjadi gerombolan. Selain itu para pedagang juga diharapkan untuk menjaga kebersihan dan segera pulang jika dagangan sudah sepi pengunjung. Hal ini diakui sebagian pedagang tetap efektif dan tidak terlalu membebani mereka pasalnya mereka masih tetap bisa berjualan walaupun harus bergantian dan cepat tutup. Biasanya pasa colombo buka sampai jam 10 pagi akan tetapi semenjak PPKM darurat pasar ini jam 8 sudah mulai sepi. 

Pasar Colombo selama masa PPKM (Dok. Pribadi/Fathyah Rahmaniah)
Pasar Colombo selama masa PPKM (Dok. Pribadi/Fathyah Rahmaniah)

Antusias masyarakat Yogyakarta dari semua kalangan sangat menganggumkan karena mereka mau menuruti aturan yang ada. Para pedagang di pasar Colombo misalnya, mereka tetap berjualan dengan menerapkan protokol kesehatan. Akan tetapi PPKM darurat tidak bisa menghibur mereka walaupun mereka tetap diperbolehkan berjualan. Salah satu pedagang asongan yang berjualan mainan dan perabotan rumah tangga sebut saja Pak Amir (nama samaran) mengeluh bahwa sebelum corona ada dia sudah kesulitan ditambah lagi PPKM darurat ini diperpanjang. 

"Saya sebelum corona ada saja sudah susah makan mbak apalagi sekarang. Jualan gak laku dari jam 6 saya jalan kaki keliling pasar berharap ada yang beli. Makin susah PPKM ini." ungkapnya pada wawancara. Sorot wajah Pak Amir sangat sedih dan pasrah. 

"Saya harap PPKM ini gak usah diperpanjang lagi. Saya sampai sekarang cari makan sehari aja susah mbak apalagi kalau diperpanjang terus," tambahnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak