'Menunggu Teman yang Meninggal', Rusdi Menetap di Stadion Usai 3 Temannya Meninggal saat Tragedi Kanjuruhan

Hernawan | Haqia Ramadhani
'Menunggu Teman yang Meninggal', Rusdi Menetap di Stadion Usai 3 Temannya Meninggal saat Tragedi Kanjuruhan
Polisi menambakan gas air mata ke arah tribun yang membuat Aremania kocar-kacir (Tangkap layar Instagram/@kabarnegri)

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022 menyisakan duka bagi dunia sepak bola Indonesia. Tragedi yang menewaskan ratusan jiwa, diduga akibat gas air mata ini memberikan kisah sedih dirasakan oleh orangtua, kerabat, maupun sahabat dari korban. 

Duka mendalam kehilangan teman terkasih dirasakan oleh Rusdi, Aremania berusia 17 tahun. Mengutip dari akun Twitter @AremaIDN mengungkapkan bahwa Rusdi memilih menetap di Stadion Kanjuruhan dari mulai tragedi terjadi hingga Rabu (12/10/2022) siang. 

Pemuda asal Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo ini memilih menetap di Stadion Kanjuruhan karena mengalami trauma berat. Diketahui jika tiga orang teman Rusdi meninggal dunia saat tragedi Kanjuruhan. 

Menurut penuturan Bu Tin (59 tahun), seorang penjual kopi di area Stadion Kanjuruhan, Rusdi kala itu menonton sepakbola bersama 3 orang temannya. 

“Sama saya korban ini ngomong, datang ke stadion sama tiga temannya. Nah, tiga orang temannya ini meninggal dunia semua. 1 cewek, 2 laki laki. Tinggal dia sendiri.” kata Bu Tin seperti dikutip oleh Yoursay.id dari akun Twitter AremaIDN, Kamis (13/10/2022). 

Bu Tin pernah menasihati Rusdi agar pulang ke rumah. Namun, Rusdi menolak karena masih merasa  bersama teman-temannya dan ingin menunggu mereka. 

“Kalau mau buang air ke sini mas. Saya tanya, pulanglah nak, tiga temanmu sudah tiada. Tapi jawabnya nggak mau pulang, masih merasa ia bersama teman-temannya dan menunggu temannya yang meninggal itu,” ujar Bu Tin.

Rusdi Alami Trauma

Rusdi telah dievakuasi Tim Gabungan Aremania. (Instagram/ usuthinggatuntas)
Rusdi telah dievakuasi Tim Gabungan Aremania. (Instagram/ usuthinggatuntas)

Selain itu, Bu Tin juga mengungkapkan apabila Rusdi tidak ingin pulang sebab takut dengan kakaknya. Bu Tin merasa kasihan melihat pemuda yatim piatu tersebut selama 11 hari dengan tatapan kosong berjalan di Stadion Kanjuruhan. 

Rusdi terkadang tidur di depan pintu utama Stadion Kanjuruhan maupun di patung kepala singa tegar. Warganet menaruh simpati kepada Rusdi, Aremania yang mengalami trauma berat karena kehilangan tiga temannya saat tragedi Kanjuruhan. 

 "Ya Allah ya rabb. Coba aja jemput deh sama kakaknya dia kan takut dimarahin sama kakaknya sapatau kalau kakanya yang jemput dia mau pulang (emoji sedih)," tanggapan warganet. 

"Kasihan, dia terpukul dan trauma kehilangan teman-temannya," cuit yang lain. 

"Kok rasanya nyesek banget yah ini (emoji menangis)," tanggapan warganet lainnya. 

Kabar terbaru menyatakan apabila Rusdi telah dievakuasi oleh Tim Gabungan Aremania. Rusdi sementara akan tinggal di Pondok Pesantren Mambaul Ulum untuk diberikan perawatan. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak