Penyelenggara Pernikahan Anjing Pakai Adat Jawa Akhirnya Minta Maaf, Tuai Pro Kontra

Hernawan | Hafsah Azzahra
Penyelenggara Pernikahan Anjing Pakai Adat Jawa Akhirnya Minta Maaf, Tuai Pro Kontra
Pernikahan anjing dengan adat Jawa. (TikTok @levoit_indonesia)

Pemilik anjing yang menikahkan hewan peliharaannya menggunakan adat Jawa meminta maaf. Sejak pernikahan Jojo dan Luna ini viral di media sosial pada Senin (7/7/2023) lalu, banyak pihak yang ikut memberikan komentarnya atas kejadian ini.

Anjing dari ras Alaskan Malamute ini pun menyedot perhatian publik tidak hanya karena pernikahannya yang menggunakan adat Jawa, tetapi juga karena kocek yang digelontorkan bernilai fantastis.

Selepas kejadian ini ramai diperbincangkan, Valentina Chandra dan Indria Ratnasari selaku pemilik dari Jojo dan Luna mengeluarkan permintaan maafnya.

“Salam Sejahtera. Pertama-tama, perkenalkan saya Nena dan Valen selaku penyelenggara acara dan mewakili seluruh pihak yang terlibat, dengan ini kami ingin menyatakan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi di masyarakat dengan terselenggaranya acara Jojo dan Luna,” tulis pernyataan resmi mereka yang disadur melalui Instagram @lambe_turah pada Kamis, (20/7/2023).

Mereka pun menambahkan bahwa merasa sangat menyesal dan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada penggiat budaya Jawa dan seluruh masyarakat Indonesia yang kurang berkenan dan tersakiti atas acara ini.

“Sedikitpun tidak ada niatan bagi kami untuk melecehkan atau tidak menghargai budaya Indonesia, terutama budaya Jawa,” imbuhnya.

Nena dan Valen juga berterima kasih karena telah diingatkan untuk lebih memahami budaya tersebut. Mereka juga berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya dan menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran.

“Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya untuk Keuskupan Agung Jakarta dan seluruh umat katolik untuk berita pemberkatan hewan peliharaan yang disalah artikan oleh masyarakat,” tulisnya.

Menutup permintaan resmi tertulisnya, mereka menyebut bahwa sebenarnya yang terjadi hanyalah pet blessing/pemberkatan hewan seperti biasa yang dilakukan oleh gereja tanggal 4 Oktober untuk memperingati St. Fransiskus Asisi.

Keramaian ini pun mengundang beragam reaksi dari warganet.

“Sesuatu yang berlebihan itu gak baik. Dari awal juga sudah feeling kalau bakal kayak gini karena sudah bersangkut paut sama yang namanya adat,” komen warganet.

“Dia ngadain acara gak pakai uang sumbangan. Uang go found me atau kita bisa. Murni pakai uang sendiri. Gak pinjam sana-sini. Kenapa kalian semua yang repot sih?” timpal yang lain.

“Tahun lalu loh pernikahan corgi yang sampai ada sangjitannya adat Tionghoa segala macem lebih mewah aja gak apa-apa. Malah keren banget. Lagian mereka aja bajunya bikin sendiri pakai desainer. Bukan pakai baju manusia terus dipakai ke hewan. Mereka modal,” imbuh yang lain.

“Ini yang menghujat pada iri karena gak bisa nikah mewah ya?” tanya yang lain.

Bagaimana menurutmu?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak