- Foto Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni bermain domino dengan Aziz Wellang, seorang eks tersangka pembalakan liar, viral dan memicu kontroversi publik.
- Raja Juli mengklarifikasi bahwa pertemuan itu tidak disengaja dan ia tidak mengetahui latar belakang Aziz Wellang saat diundang bermain oleh warga dalam sebuah kunjungan kerja.
- Meski ada klarifikasi, insiden ini tetap menuai kritik tajam dan dianggap mencederai citra serta komitmen pemerintah dalam memberantas pembalakan liar karena masalah persepsi publik.
Isu mengejutkan mencuat ke ruang publik setelah foto Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni viral di media sosial. Dalam foto tersebut, Raja Juli tampak duduk santai sambil bermain domino bersama beberapa orang, salah satunya disebut sebagai Aziz Wellang, yang pernah terjerat kasus pembalakan liar.
Gambar itu dengan cepat memantik reaksi keras dari publik, aktivis lingkungan, hingga anggota DPR. Banyak yang mempertanyakan bagaimana mungkin seorang menteri yang sedang gencar memberantas praktik ilegal logging justru terlihat akrab dengan orang yang memiliki rekam jejak sebagai pelaku perusakan hutan.
![Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni main domino bareng tersangka pembalakan hutan [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/07/95279-menteri-kehutanan-raja-juli-antoni-main-domino-bareng-tersangka-pembalakan-hutan.jpg)
Asal Mula Foto Viral
Foto itu muncul pertama kali dari unggahan warga dan segera menyebar di media sosial. Dalam foto terlihat Raja Juli duduk di meja kayu sederhana bersama beberapa pria lokal. Meskipun suasananya tampak seperti acara santai masyarakat, kehadiran Aziz Wellang di meja yang sama menimbulkan persepsi negatif.
Netizen segera menyorot momen tersebut. Sebagian besar menilai bahwa keberadaan seorang pejabat negara dalam lingkaran permainan yang sama dengan eks tersangka pembalakan liar menimbulkan pertanyaan besar soal integritas.
Sementara itu, publik juga mempertanyakan apakah pertemuan itu hanya kebetulan atau ada maksud tertentu. Situasi ini membuat pemberitaan semakin meluas.
Klarifikasi Raja Juli Antoni

Menanggapi isu yang terus berkembang, Raja Juli Antoni akhirnya angkat bicara. Ia menjelaskan bahwa pertemuan tersebut tidak pernah direncanakan. Ia hadir di lokasi sebagai bagian dari kunjungan kerja di sebuah daerah. Saat itu, warga sekitar mengajaknya duduk dan ikut bermain domino.
“Jujur saya tidak tahu siapa saja yang ada di meja itu. Baru setelah ramai di media, saya tahu ada orang yang pernah bermasalah dengan kasus pembalakan liar,” ujar Raja Juli.
Lebih lanjut, Raja Juli menegaskan dirinya tetap konsisten melawan praktik ilegal logging. Ia menyatakan, “Saya tegaskan, saya berdiri di barisan paling depan melawan perusakan hutan. Tidak ada kompromi dalam hal ini.”
Raja Juli juga menekankan bahwa hubungannya dengan Aziz Wellang tidak pernah bersifat personal. Ia mengaku hanya sekadar hadir di tengah masyarakat tanpa mengetahui detail latar belakang masing-masing orang.
Tanggapan Abdul Kadir Karding

Kontroversi ini ternyata juga menyeret nama Abdul Kadir Karding, Menteri PPMI, yang kebetulan hadir di lokasi. Karding menjelaskan bahwa ia sama sekali tidak mengenal siapa saja yang ikut duduk bermain domino.
“Kebetulan saya ikut duduk sebentar. Saya tidak tahu siapa yang ada di meja itu. Setelah foto viral, barulah saya tahu ada yang pernah terjerat kasus hukum,” ujar Karding.
Ia menambahkan bahwa kehadirannya murni mengikuti suasana masyarakat setempat, tanpa maksud mendukung atau berhubungan dengan mantan pelaku pembalakan liar.
Respons Publik dan Kritik Keras
Meski klarifikasi sudah disampaikan, publik masih menunjukkan sikap kritis. Penjelasan tersebut dinilai tidak sepenuhnya melunturkan kesalahan. Banyak pihak berpendapat bahwa pejabat publik seharusnya lebih berhati-hati, karena sekecil apapun simbol atau tindakan bisa menimbulkan tafsir politik yang merugikan.
Sejumlah anggota DPR menilai insiden itu bisa menurunkan kredibilitas Kementerian Kehutanan. Walau tidak disengaja, duduk bersama mantan tersangka pembalakan liar dianggap mencederai semangat pemberantasan ilegal logging.
Reaksi pedas juga datang dari masyarakat daerah. Warga menilai seorang menteri seharusnya menjadi teladan, bukan justru terlihat akrab dengan orang yang punya rekam jejak kriminal di sektor kehutanan.
Masyarakat Kalimantan khususnya merasa kecewa karena daerah mereka sering menjadi korban praktik pembalakan liar. Foto menteri bersama mantan pelaku dianggap memberi pesan yang salah di tengah upaya memulihkan hutan.
Status Aziz Wellang
Salah satu tokoh yang disebut dalam kontroversi ini adalah Aziz Wellang. Aziz memang pernah ditetapkan sebagai tersangka pembalakan liar. Namun, status hukumnya kini sudah tidak aktif karena proses hukum telah selesai.
Aziz sekarang lebih dikenal sebagai tokoh lokal yang aktif di kegiatan masyarakat. Hal itu membuat warga sekitar menganggap kehadirannya di acara tersebut bukan sesuatu yang aneh.
Kendati demikian, publik tetap sulit menerima alasan itu. Sebab, status “eks tersangka pembalakan liar” tetap melekat dan memengaruhi persepsi masyarakat ketika ia duduk bersama seorang menteri.
Pandangan Pengamat
Beberapa pengamat menilai bahwa kasus ini harus menjadi pelajaran penting. Isu sebenarnya bukan hanya soal benar atau salah, tetapi juga tentang persepsi publik. Dalam politik, simbol kecil bisa memberi dampak besar terhadap citra pejabat negara.
Kejadian ini menunjukkan bahwa pejabat publik harus lebih selektif ketika berinteraksi dengan masyarakat. Bahkan dalam momen santai, risiko persepsi negatif selalu ada.
Penegasan Komitmen Pemerintah
Meski dihujani kritik, Raja Juli Antoni tetap berkomitmen untuk menjalankan tugasnya. Ia menegaskan bahwa pemberantasan pembalakan liar akan terus dilanjutkan dengan langkah tegas.
“Tidak ada alasan untuk mundur. Saya tidak akan berkompromi dengan siapa pun yang merusak hutan. Isu foto ini jangan sampai mengaburkan komitmen kita bersama,” tegasnya.
Raja Juli menambahkan bahwa dirinya akan lebih berhati-hati di kemudian hari. “Ini jadi pelajaran, agar setiap langkah pejabat publik selalu mempertimbangkan dampak di mata masyarakat,” katanya.
Kesimpulan
Kontroversi foto domino yang melibatkan Raja Juli Antoni menunjukkan betapa sensitifnya posisi seorang pejabat publik. Walau momen itu mungkin sekadar kebersamaan spontan di tengah warga, persepsi publik bisa berkembang jauh lebih besar.
Bagi banyak orang, foto itu adalah simbol kontradiksi: seorang menteri kehutanan yang sedang gencar melawan pembalakan liar justru terlihat duduk bersama orang yang punya masa lalu di bidang tersebut.
Meski Raja Juli Antoni telah memberikan klarifikasi dan menegaskan komitmennya, peristiwa ini menjadi pengingat keras bahwa dalam dunia politik dan pemerintahan, persepsi publik bisa lebih tajam daripada fakta yang sebenarnya.