Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!

M. Reza Sulaiman
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
Pengendara sepeda motor mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU. [Suara.com/Alfian Winanto]

Siap-siap buat ngerasa iri level dewa. Di saat kita di sini lagi sibuk adu argumen soal harga BBM yang kadang naik diam-diam, negara tetangga kita, Malaysia, justru datang dengan kabar yang rasanya kayak dari planet lain: mereka nurunin harga bensin!

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dengan bangganya mengumumkan bahwa mulai 30 September nanti, harga BBM jenis RON95 bakal turun jadi 1,99 ringgit per liter, atau sekitar Rp7.864.

Sontak, kabar ini langsung jadi bahan "gorengan" super renyah bagi netizen +62. Alih-alih ikut senang, mereka justru melontarkan sindiran-sindiran satir yang brutal tapi jujur, seolah sedang "curhat" soal kondisi di negeri sendiri.

Saat Pemerintah 'Menghargai' Rakyatnya

Menurut PM Anwar Ibrahim, kebijakan ini adalah bentuk "penghargaan tertinggi" bagi seluruh rakyat Malaysia yang sudah gigih bekerja dan membantu meningkatkan ekonomi negara.

"Keberhasilan kita saat ini adalah hasil kekuatan orang-orang yang tidak pernah menyerah," kata Anwar, melansir ANTARA.

Bahkan, para polisi dan tentara di sana bisa menikmati harga baru ini lebih awal. Sebuah perlakuan istimewa yang rasanya seperti mimpi di siang bolong kalau di sini.

Netizen +62 Langsung 'Nyalakan Mode Julid'

Melihat betapa "sayangnya" pemerintah Malaysia sama rakyatnya, netizen kita tentu saja nggak tinggal diam. Kolom komentar langsung dibanjiri oleh sindiran-sindiran kocak yang intinya adalah sebuah pertanyaan besar: "Kenapa di sini nggak bisa begini?"

1. Sindiran Buat Para 'Sultan' BUMN

Ada yang langsung menyindir betapa kebijakan pro-rakyat seperti ini bisa "menyusahkan" para pejabat.

"Yaelah pak perdana menteri ini gimana sih? Kalo kayak gini, gimana komisaris Petronas dapet gaji tinggi coba? Gimana direktur2 dan pejabat2 tinggi di Petronas bisa hidup hedon coba? Bisanya nyenengin rakyat doang, nyusahin pejabat" tulis seorang netizen, sebuah sindiran maut yang langsung kena ke jantung masalah.

2. Strategi Adu Domba Tingkat Internasional

Ada juga yang punya ide brilian, menyarankan Malaysia untuk terus membuat kebijakan yang "bikin panas" tetangganya.

"Saran to Malaysia government. Kalau ada kebijakan indonesia ga masuk akal... Tolong buat kebijakan "Malaysia Gov cut essential prices and gave subsidies". Biar pemerintah Indo kepanasan, merasa tersaingi. Help"

3. Sarkasme Tingkat Dewa

Dan tentu saja, ada juga yang mencoba "berpikir positif" dengan cara yang super sarkas.

"Berpikir positif aja. Mgkn Malaysia bukan bangsa yg besar," tulis seorang warganet, menyindir slogan-slogan kebesaran yang sering kita dengar di sini tapi nggak diimbangi dengan kebijakan pro-rakyat.

4. Curhatan Paling Jujur

Di antara semua sindiran, ada satu komentar yang mungkin paling mewakili perasaan kita semua.

"Di konoha yang turun hujan doank wkwkwk"

Kabar dari Malaysia ini jadi cermin raksasa bagi kita. Ini bukan lagi soal harga bensin. Ini soal bagaimana sebuah pemerintah memilih untuk menempatkan prioritasnya: untuk kesejahteraan rakyatnya, atau untuk "kenyamanan" para pejabatnya?

Jadi, kapan ya kita bisa ngerasain "penghargaan" kayak gini?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak