Prabowo Subianto di KTT PBB: Indonesia Hanya Akui Israel Jika Palestina Merdeka

Hikmawan Firdaus | Mira Fitdyati
Prabowo Subianto di KTT PBB: Indonesia Hanya Akui Israel Jika Palestina Merdeka
Presiden Prabowo Subianto dalam KTT di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (Instagram/prabowo)

Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap Solusi Dua Negara dalam konflik Israel-Palestina. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang digelar di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025).

Prabowo menekankan bahwa Indonesia akan mengakui Israel, apabila Israel terlebih dahulu mengakui kemerdekaan Palestina.

Melalui unggahan video di kanal YouTube BeritaSatu, Selasa (23/9/2025), Prabowo menyampaikan pandangannya dengan penuh keprihatinan atas tragedi kemanusiaan yang tengah terjadi di Gaza.

“Ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya wanita dan anak-anak, telah terbunuh serta kelaparan merajalela. Bencana bagi umat manusia sedang berlangsung di depan mata kami,” ujarnya.

Komitmen Indonesia pada Solusi Dua Negara

Presiden Prabowo Subianto dalam KTT di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (Instagram/prabowo)
Presiden Prabowo Subianto dalam KTT di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (Instagram/prabowo)

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa. Ia menekankan bahwa tanggung jawab moral dan sejarah tidak hanya berkaitan dengan masa depan Palestina, tetapi juga menyangkut Israel dan kredibilitas PBB.

“Kami mengutuk semua kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa,” tegasnya.

Presiden juga menegaskan bahwa hanya melalui Solusi Dua Negara, dunia dapat menghentikan tragedi kemanusiaan di Gaza dan memastikan kemerdekaan Palestina.

“Kita harus menjamin Kenegaraan untuk Palestina. Begitu Israel mengakui kemerdekaan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Kenegaraan Israel. Kami juga mendukung jaminan keamanan bagi Israel,” paparnya.

Lebih lanjut, Prabowo menekankan bahwa Deklarasi New York telah membuka jalan menuju perdamaian yang adil. Baginya, pengakuan berarti kesempatan untuk mencapai perdamaian, yang tidak hanya formalitas, melainkan kedamaian bagi semua pihak.

Seruan Global dan Sikap Indonesia

Presiden Prabowo Subianto dalam KTT di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (Instagram/prabowo)
Presiden Prabowo Subianto dalam KTT di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (Instagram/prabowo)

Dalam pidatonya, Prabowo memuji negara-negara yang telah lebih dahulu mengakui kemerdekaan Palestina. Ia menilai langkah tersebut adalah keputusan yang tepat dalam sejarah perjuangan kemanusiaan.

“Kami memuji negara-negara terkemuka dunia yang telah mengambil langkah tepat dalam sejarah. Prancis, Kanada, Australia, United Kingdom, Portugal, dan banyak negara terkemuka lainnya,” katanya.

Prabowo juga menegaskan bahwa sejarah tidak akan tinggal diam terhadap negara-negara yang belum bertindak. Ia menyerukan agar pengakuan terhadap Palestina segera dilakukan, sekaligus menghentikan tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza.

“Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi rasa takut, kebencian, dan kecurigaan. Kita harus meraih kedamaian yang diperlukan untuk kemanusiaan,” tegasnya.

Sebagai bentuk keseriusan, Prabowo juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk ikut serta dalam upaya menjaga perdamaian dunia, termasuk dengan menyediakan pasukan penjaga perdamaian di kawasan konflik.

“Damai sekarang, damai segera,” pungkasnya.

Pidato Presiden Prabowo di PBB menegaskan sikap tegas Indonesia, perdamaian hanya bisa dicapai melalui pengakuan. Dengan Solusi Dua Negara, Indonesia berharap dunia dapat menyaksikan lahirnya perdamaian, tidak hanya bagi Palestina dan Israel, tetapi juga demi masa depan umat manusia.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak