Timnas Indonesia U-22 menghadapi situasi pelik jelang bergulirnya ajang multicabang SEA Games 2025 di Thailand. Kepastian absennya salah satu pemain kunci, Marselino Ferdinan memaksa pelatih Indra Sjafri mencari solusi cepat. Sosok yang kini mengemban tanggung jawab besar sebagai pengganti mendadak adalah gelandang Persik Kediri, yakni Rifqi Ray Farandi.
Diketahui bahwa Marselino dipastikan tidak dapat memperkuat Garuda Muda setelah mengalami cedera hamstring saat menjalani sesi latihan bersama klubnya, AS Trencin. Cedera tersebut kabarnya memerlukan waktu istirahat minimal 10 hari. Mengingat turnamen ini tidak termasuk dalam kalender resmi FIFA, klub menolak melepas sang pemain.
Tentu merupakan kerugian tersendiri bagi Indonesia, mengingat Marselino Ferdinan adalah pemain kunci yang kontribusinya sangat krusial. Terbukti dari 37 caps yang sudah ia kumpulkan bersama Timnas senior. Kontribusi apiknya di SEA Games 2023 lalu juga menjadikannya pilar utama yang sulit digantikan.
Merespons absennya pilar lini tengah ini, PSSI bergerak cepat. Melansir Antara News, federasi segera memanggil Rifqi Ray Farandi dari Persik Kediri untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Marselino. Rifqi langsung diterbangkan menuju Chiang Mai, tempat di mana skuad asuhan Indra Sjafri berkumpul untuk persiapan pertandingan.
Pilihan terhadap Rifqi sempat memunculkan nama-nama lain, seperti Rafael Struick dan Rayhan Hannan yang juga dipertimbangkan untuk mengisi peran playmaker di tim. Namun, Rifqi yang akhirnya mendapat kepercayaan.
Beban Kreativitas di Pundak Rifqi Ray
Pemanggilan Rifqi Ray Farandi memang dilakukan secara mendadak, dan hal inilah yang membuatnya langsung menanggung beban yang tak ringan. Ia ditugaskan untuk mengisi peran playmaker kreatif yang selama ini diemban oleh Marselino, sebuah posisi yang dikenal sulit untuk dicari penggantinya.
Rifqi Ray yang baru berusia 20 tahun dikenal sebagai gelandang serang yang lincah di Liga 1. Musim ini, ia mencatatkan statistik yang cukup mengesankan bersama Persik dengan torehan lima gol dan tiga assist.
Meskipun demikian, pengalaman internasionalnya terutama di level U-23 masih sangat minim. Ia hanya pernah menjalani trial sebelumnya, sehingga tekanan yang dihadapinya saat ini—debut internasional di tengah turnamen penting—tentu sangat besar.
Rifqi langsung diikutsertakan dalam latihan terakhir Timnas U-22 di Chiang Mai. Pelatih Indra Sjafri tampaknya melihat potensi besar pada Rifqi, menilai bahwa kemampuannya cocok untuk skema permainan 4-2-3-1 yang diterapkan oleh skuad Garuda Muda.
Terlepas dari optimisme PSSI yang menilai form Rifqi di klubnya cukup menjanjikan, absennya Marselino tetap mengurangi opsi serangan Pasukan Merah Putih.