Covid-19 saat ini bisa dibilang sebagai wabah penyakit yang masih merajalela dimana mana, tidak hanya di Indonesia namun di negara lain pun juga masih berperang menangani kasus wabah ini yang kian hari makin bertambah.
Meskipun ada vaksin namun hal itu tidak dapat mengubah fakta bahwa seseorang masih dapat tertular Covid-19 meski sudah divaksin. Namun perlu diingat selain Covid-19 masih banyak pula penyakit lain yang dapat menyerang tubuh seorang manusia.
Mengingat Indonesia adalah sebuah negara tropis yang hanya memiliki 2 musim saja, dan tidak dipungkiri bahwa akhir-akhir ini sering sekali terjadi fenomena pancaroba di berbagai daerah.
Pada masa-masa itulah umumnya nyamuk berkembang biak khususnya nyamuk Aedes Aegypti, salah satu nyamuk penyebab biang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kampung MCK Terpadu Tlogomas, Malang adalah daerah yang dirasa rawan akan perkembangan nyamuk ini dikarenakan adanya beberapa tempat MCK terbuka pada daerah tersebut.
Karena hal tersebut itulah menarik minat kelompok Program Pengabdian Masyarakat (PMM) Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 97 Gelombang 8 untuk melakukan edukasi kepada warga dengan Ibu Hamdan Nafiatur Rosyida, S.S, M.Si sebagai Dosen Pendamping kemudian koordinator Mohamad Ilham serta 4 anggota lainnya yaitu Aswendo, Nadhira, Siti alfiah, dan Nirmaya dari Prodi kedokteran.
Tujuan dari kegiatan ini selain melakukan edukasi tentang cara pencegahan penyakit DBD juga guna mengurangi kepanikan masyarakat akan gejala yang dirasa sama dengan penyakit COVID-19. Sehingga diharapkan para warga dapat membedakan dengan benar mana gejala DBD dan bukan DBD.
Kegiatan edukasi ini dilakukan dengan berkunjung dari rumah ke rumah dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Tidak hanya melakukan pemberian materi, Mahasiswa PMM kelompok 97 ini juga memberikan beberapa poster komunikatif yang mudah dipahami, lotion anti nyamuk selain itu juga dilakukan pengecekan kesehatan kepada warga.
“sangat senang rasanya akan kedatangan mas dan mbak disini untuk edukasi ini, karena akhir akhir ini banyak sekali warga kampung yang terkena demam, dan membuat tetangga sekitar risau karena gejala yang ditimbulkan sama persis seperti gejala Covid-19 yang kami baca di Internet“ ucap salah satu warga saat diberikan edukasi.