Segenggam Cinta untuk Belahan Hati yang Setia

Hernawan | Christof
Segenggam Cinta untuk Belahan Hati yang Setia
Ilustrasi rindu (Octavio J. GarcĂ­a N./dari Pexels).

Senyummu menyayat rinduku

Batinku terpaut di binar matamu yang semakin sayu

Gelisah jiwaku menggantung di molek tubuhmu

Pesonamu menggoncang hakikat kedirianku

Deru nafasmu menyulut kuncup seleraku

Tak bisa kutahan lagi degupan di sekujur nadiku

Tak bisa kulawan letupan birahi di segenap uratku

Tak Ingin berhenti dalam terjangan ombak hasrat jasmaniku

Detik-detik yang menyiksa menahan gemuruh rasaku

Di setiap derap waktu menunggu begitu jemu

Menanti waktu terakhir, bersua dengan kekasihku

Segera kusibak rambutmu

Ketoreh kecupan merah di keningmu

Sebagai tanda terimakasih ku

Kepadamu kekasihku

Yang mau dan rela temani aku dalam lautan pilu

Tenggelam bersama dalam tebalnya kabut sendu

Di setiap lembaran kisah suram samar nan kelabu

Kau masih saja berdiri, tegar bersama kala aku porak poranda tak menentu

Bagaimana kau bisa tetap yakin, sementara diriku saja begitu ragu

Tetap Saja kau  melangkah bersama walau tajamnya kerikil[kerikil membuat  ngilu

Kau masih saja merengkuhku, walau aku dalam tergenang dalam haru

Saat aku terseok ingin teriak dan menyeru

Entah bagaimana bisa kucari lagi sesosok wanita sepertimu

Yang setia dalam setiap keluh kesah dan liku liku, engkau tetap saja tak mau menggerutu

Entah di mana lagi bisa kutemu, sosok perempuan hebat di balik sahaja laku

Di dalam tangisku kaugenggam jemariku, di hati kita melebam membujur kaku

Itulah yang menjadi alasan , kau tinggal di hatiku

- Nata Christofa, Juli 2021 - 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak