Hamparan Semesta Berzikir

Tri Apriyani | Taufan Rizka
Hamparan Semesta Berzikir
ilustrasi alam semesta (pixabay.com)

Hamparan semesta yang terbentang sangat luas tak terbatas yang sungguh tiada terkira nilainya yang tak terhitung dengan jari semata.

Semesta bersinar penuh kemilau cantik afsunnya membuat mata yang menatapnya langsung ingin melihatnya. Hamparan semesta yang terdiri dari planet-planet, galaksi-galaksi, satelit alami, dan matahari kesemuanya menundukkan diri kepada-Nya.

Sebagai wujud darma bakti atas ketaatan akan titah-Nya. Sungguh semesta yang terhampar sangat luas merupakan tanda kekuasaan Illahi. Segala gerak semesta dalam keteraturan yang begitu teramat rapi sedemikian rupanya.

Gerak keteraturan tak ada persinggungan maupun bertabrakan satu sama lain antar semesta. Semuanya bergerak dalam keselarasan abadi. Matahari berpancarkan suhu panasnya berjuta-juta derajat celcius yang selalu mengabdi dengan sepenuh jiwa tak kenal lelah setitikpun.

Tiada redup panas dan cahaya yang diberikan oleh matahari. Sepanjang waktu memberikan manfaat seluruh kehidupan semesta. Matahari bergerak memberikan inspirasi kehidupan dalam segala keselarasan seluruh hidupnya mengangkasa selalu.

Planet-planet bergerak pada sumbunya dan mengitari matahari yang sedemikian sangat tersusun dalam selaras yang indah. Bergerak dalam orbit yang selalu tetap menjaga kedudukan planet di dalam orbit. Indah rupanya planet-planet mengangkasa.

Satelit-satelit alami yang mengelilingi planet dalam hidup bersama tanpa konflik dengan planet-planet lainnya. Saling menjaga dan saling hidup selaras tiada terbatas waktu yang berputar.

Segala ciptaan Sang Illahi wujud kebesaran-Nya yang Maha Agung yang berkuasa di atas segala-galanya. Sang Illahi mengatur segala semesta bergerak dalam keteraturan tiada bertabrakan antara satu sama lain. Semesta bersujud kepada Illahi dalam segala kerendahannya penuh kepatuhan dan tak lupa senantiasa melantunkan zikir.

Kalimah-kalimah zikir yang terucap dari semesta yang tiada putus selama waktu berputar terus. Terucap rasa puja-puji dan syukur yang terlantun dari semesta kepada Illahi atas hidup semesta yang penuh arti dalam kedamaian abadi. Hanya Illahi yang pantas mereka puja-puji sebagai sandaran hidup.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak