Mengukir Saujana Kota Tua

Munirah | Taufan Rizka
Mengukir Saujana Kota Tua
Ilustrasi Kota Tua. (pixabay.com)

Suasana kota tua dalam permadani bertaburan bangunan-bangunan tua yang sangat elok dalam pandangan mata. Yang dikelilingi oleh hamparan sungai. Nampak bangunan kastil yang sangat megah dan memukau mata. Kastil yang hanya ada di alam cerita khayalan. Kini aku bisa menatap secara langsung sebuah kastil.

Hamparan sungai penuh lalu lalang perahu yang mengarungi sungai. Dalam nuansa kesejukan kota tua yang sangat memikat wisatawan yang hadir mengunjungi kota tua.

Bangunan berusia ratusan tahun yang tetap megah berdiri bergaya arsitektur corak kuno. Keaslian bangunan-bangunan tua yang berdiri megah masih terjaga tanpa berubah setitikpun. Memotret kota tua dari kejauhan yang sangat memukau pemandangannya.

Pertama kali menginjakkan kaki di kota tua dengan menaiki perahu wisata. Perahu wisata bersesak wisatawan yang hendak menginjakkan kaki di kota tua. Suasana sore hari yang masih menyapa kota tua dengan sejuta pesona yang sangat bersahabat dengan alam.

Suam yang ditawarkan dari afsun kota tua takkan bisa dilupakan dalam sepanjang memori yang terukir dalam segala pikiran. Suam yang menyelimuti ramahnya penduduk kota tua saat menyambut wisatawan. Terhampar berjajar pedagang yang menawarkan barang dagangannya.

Aku pun sungguh terpukau akan sebuah bagusnya saujana kota tua kala sore hari. Bercanda bersama dengan wisatawan lainnya saling berbincang-bincang sembari menikmati kota tua. Kota tua kota penuh kesan yang mendalam bagi hidupku. Meninggalkan nostalgia kian tertancap dalam ruang ingatanku.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak