Bersolek rasa rindu yang masih tersisa dalam alam hamparan raga. Jiwa yang masih diliputi kekalutan yang amat terpendam. Rindu akan kehadiran kehidupan sejati yang benar-benar membawa ruh menuju kehadirat Illahi. Rasa rindu ingin menuju sebuah alam kelanggengan yang menghapus semua kebohongan dunia.
Yang menjadi tempat berpijak bagi segenap raga tercipta di dunia. Dunia telah berubah dengan bertebaran mayat hidup seakan nyawanya sudah tak berguna lagi. Hamparan dunia penuh nista segenap tingkah manusia yang sangat barbar.
Sudah menjadi kebiasaan tingkah barbar manusia yang menghalalkan segala cara. Tak tahan lagi menikmati dunia yang penuh laknat. Berharap bisa menghadap Sang Illahi dalam kedamaian yang sempurna.
Menikmati sisa kehidupan yang dilalui sepanjang waktu berputar pagi hingga pagi lagi. Ingin ku bertemu Sang Illahi tuk menghadiri mahkamah amal perbuatan yang kulalui. Sang Illahi adalah hakim yang seadil-adilnya.
Aku yang semakin terbaring layu tak berdaya apa-apa. Hidup dalam kesakitan yang begitu menyiksa seluruh raga. Kala sisa hidupku dilalui dengan tingkah shalih yang terpancar dari ragaku. Seakan tanda dari Sang Illahi yang memanggil raga tuk kembali kepada-Nya.
Melepas kepergian tuk berpisah dengan dunia yang amat kejam. Aku ingin sebuah ketenangan nyata pergi menuju alam baka. Menyendiri dari dunia yang terkubur dalam liang lahat yang amat sempit nan pengap. Gelap gulita tanpa pelita yang menyinari. Hanya amal shalih yang menjadi penerang liang lahat.