Iman Bertahta pada Insan

Tri Apriyani | Taufan Rizka Purnawan
Iman Bertahta pada Insan
ilustrasi iman (pixabay.com)

Iman bertahta dalam insan yang menjadi sebuah petunjuk menggapai kiasan ruhani menuju jalan yang diberkahi. Naungan cinta yang selalu berucap dari-Nya tak pernah putus selalu. Firman-Nya yang sangat indah berseru akan melangkah setiap jalan lurus yang harus ditempuh manusia. Kuasa-Nya dalam pelukan jiwa yang ingin berucap pada sujud.

Lenyapnya nafsu kuasa duniawi sangat membunuh jiwa insan. Setiap insan niscaya menginginkan kemudahan yang selalu dipanjatkan kepada-Nya. Kuasa Illahi begitu sempurna dalam hantaran keagungan yang begitu tak tertandingi.

Sunyi berucap lantunan zikir di setiap sujud dalam segala suasana yang senyap. Yang tak terlihat oleh siapapun. Mengharapkan kucuran nikmat yang menuntun rasa syukur bagi setiap insan yang merasakannya. 

Iman yang menjadi tanda kiasan menuju kesempurnaan raga memberi naungan yang bersih bagi permai setiap insan. Bijak melangkah sangat harum baunya. Landasan hidup insan menjadi bukti pengabdian akan seruan perintah-Nya yang wajib dilaksanakan dan seruan larangan-Nya yang wajib ditinggalkan.

Iman bertengger pada setiap jiwa dengan tentramnya. Sebagai wujud insan yang tercipta sangat indah. Dengan akal pikiran dan nafsu menjadikan manusia sebagai makhluk paling sempurna di muka bumi. Sudah menjadi keniscayaan akan rasa syukur yang diperintahkan oleh-Nya.

Iman tak pernah goyah seiring berjalannya kehidupan yang amat menggoda dengan segala akal bulus penuh tipuan. Iman bagai perisai setiap insan tuk menghadapi sergapan nafsu kuasa duniawi fatamaorgana.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak