Khadijah adalah puncak cinta dunia. Kekasih yang dijadikan kekasih bagi kekasih-Nya. Suatu hari, mata Rasulullah berkaca-kaca seraya bersabda kepada para sahabat yang ada di sekitarnya,
''Allah tidak pernah memberikan wanita yang lebih mulia daripada Khadijah. Di saat manusia tidak percaya. Ketika semua mendustakan diriku, dia sendiri yang menerimaku. ketika manusia berlarian dariku,ia mendukungku, baik ketika ada maupun tiada... Dan...
Allah mengaruniaiku putra-putri bukan dari yang lain, melainkan darinya.''
Identitas Buku
Judul buku : Khadijah
Genre : Roman
Penerbit : Kaysa Media
Penulis : Sibel Eraslan
Penerjemah : Ahmad Saefudin, Hyunisa Rahmanadia, Erwin Putra
Penyunting : Koeh
Edisi Penerbit : Tahun 2013
Jumlah halaman : xxxii + 338 hlm
Nomor edisi terbit : ISBN 978-979-1479-63-9
Mempelajari sejarah umat terdahulu adalah sebagian dari iman. Semoga dengan kita membaca kisah dari salah satu wanita penghuni surga ini, menjadikan iman semakin kuat. Ketika kita menyebut nama Khadijah, tentu terbesit dalam ingatan betapa mulianya seseorang ini. Hingga Allah SWT menjamin surga bagi beliau dan menjadikannya salah satu wanita paling sempurna di dunia.
Novel yang ditulis oleh Sibel Eraslan seseorang yang berkewarganegaraan Turki menyuguhkan sebuah cerita yang maha dahsyat, penuh cinta, serta sebuah perjuangan berat yang dilalui Khadjiah dalam menemani kekasihnya mendapat wahyu pertama hingga selama beliau berdakwah, ialah nabi Muhammad SAW.
Perjalanan Kisah Cinta Sang Ibunda Mekah
Kisah perjalanan cinta Khadijah terhadap Rasulullah dimulai ketika ia bekerja sama dalam usaha berdagang. Seperti yang kita tahu bahwa pada jaman Nabi usaha yang dilakukan adalah berniaga ke berbagai daerah. Dan Khadijah dikenal sebagai saudagar yang sukses dan kaya raya. Beliau merupakan sosok yang sangat dermawan.
Selama menjalankan bisnis ini, Rasulullah ditemani oleh salah satu budak Khadijah yaitu Maisaroh. Selama perjalanan ini pula, Maisaroh terkesan karena melihat semua kebaikan yang terdapat dalam diri Rasulullah dan menceritakannya kepada majikannya yaitu Khadijah. Karena bisnis yang dijalankan bersama Rasulullah selalu mendapat untung dan merasa terkesan akan cerita Maisaroh, Khadijah mulai tertarik kepada Rasulullah.
Kemudian, setelah tiba saatnya Khadijah pun melamar Rasulullah dengan mengutus salah satu sahabat yaitu Nafisah. Dan kemudian, Rasulullah menerima permintaan Nafisa untuk menikahi Khadijah. Hingga waktu nya tiba, pernikahan pun telah dilaksanakan. Ketika menikah dengan Rasulullah SAW, Khadijah ialah seorang janda telah menikah dua kali, namun suami beliau meninggal.
Khadijah dan Rasulullah dikaruniai putera dan puteri yang solih dan solihah. Diantaranya Qasim, Abdullah, Zaenab, Ruqayah, Ummu Kultsum, Fatimah, dan Ibrahim.
Khadijah adalah seorang wanita yang pertama kali beriman pada Allah dan rasul-Nya dan yang pertama kali masuk islam. Beliau adalah istri nabi yang senantiasa mendampingi, menguatkan dan memberikan kehangatan bagi Rasulullah. Beliau mendampingi ketika Rasulullah mendapat wahyu pertama yang diberikan Allah.
Rasulullah begitu ketakutan ketika pertama kali melihat malaikat Jibril di gua hira. Hingga ketika pulang dan menemui Khadijah, Rasulullah meminta untuk menyelimutinya. Khadijah adalah seseorang yang selalu ada ketika yang lain meninggalkan Rasulullah. Khadijah selalu menemani Rasulullah ketika sedang bertafakur di gua hiro.
Hingga suatu ketika, Khadijah harus mengamalkan seluruh hartanya untuk mendukung Rasulullah dalam berdakwah. Dalam menjalankan tugas, Rasulullah sebagai seorang Nabi dan Rasul menjadikan seluruh umat pada jaman itu untuk menyembah kepada Allah dan meninggalkan kekufuran. Membantu sebagian kota yang telah diboikot oleh para kaum kafir, memberikan makanan, pakaian, alat kesehatan serta yang lainnya hingga harta yang Khadijah miliki tak lagi tersisa.
Betapa mulianya Khadijah, rela mengamalkan seluruh hartanya untuk berjihad di jalan Allah. Pemboikotan yang berlangsung lama, menjadikan kondisi fisik Khadijah semakin menurun. Ia lelah dalam hal tenaga, namun sangat kuat dalam iman yang ia miliki.
Khadijah meneguhkan hatinya untuk selalu berada di jalan Allah. Hingga nafas terakhirnya, Khadijah merasa sangat bersyukur karena telah menjadi seorang pemeluk islam dan menjadi seseorang yang menemani Nabi Allah dalam menjalankan dakwahnya.
Ulasan
Entah bagaimana saya mewujudkan kekaguman saya terhadap beliau, seorang wanita yang begitu sempurna. Sempurna dalam akhlak, sempurna dalam Iman, dan segala keteguhan yang ia miliki.
Betapa beruntungnya Khadijah menjadi istri Rasulullah, istri dari seorang yang begitu sempurna pula. Kekasih-Nya yang selalu kita dambakan, selalu kita imani, selalu kita hormati dan yang namanya disandingkan bersama Allah. Maha suci Allah SWT yang telah memberikan rahmat bagi kita semua.