Baru-baru ini, One Web, perusahaan operator seluler asal Inggris meluncurkan satelit baru ke luar angkasa dengan menggunakan roket Soyuz milik Rusia. Peluncuran satelit tersebut ditujukan untuk menyediakan akses internet pita lebar (broadband) di seluruh dunia.
Roscosmos, Badan Antariksa Rusia mengatakan roket Soyuz berhasil diluncurkan dengan membawa 34 satelit baru ke luar angkasa. Sebenarnya, apa sih satelit itu? Melansir National Aeronautics and Space Administration (NASA), satelit diartikan sebagai bulan, planet, atau mesin yang mengelilingi planet atau bintang.
Planet dan bulan sendiri termasuk satelit alami, sedangkan satelit buatan merupakan satelit bikinan manusia yang diluncurkan ke luar angkasa dan bergerak mengelilingi bumi. Satelit alami seperti bulan berfungsi memberikan cahaya di malam hari dan membuat pasang surut air laut. Sedangkan, satelit buatan tersebut berfungsi sebagai sebuah "stasiun" yang memancarkan, memproses, dan menerima kembali sebuah sinyal komunikasi.
Di bidang komunikasi, satelit digunakan untuk memancarkan sinyal, baik penyiaran televisi, panggilan telepon, maupun internet. Gugusan satelit yang terdiri lebih dari 20 satelit juga akan membentuk Global Positioning System (GPS) yang dapat membantu manusia untuk mengetahui dan melakukan pelacakan suatu objek dengan jelas.
Satelit turut pula memiliki peran untuk mengambil gambar planet atau bumi dari angkasa, membantu para ilmuwan dan meteorologi dalam memprediksi cuaca dan iklim sampai memahami keberadaan tata surya. Contohnya Sputnik 1, satelit pertama buatan manusia yang diluncurkan ke luar angkasa.
Satelit buatan Uni Soviet ini dilepas pada 1957 untuk mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer. Selain Sputnik 1, pada 1958 NASA juga meluncurkan satelit ke luar angkasa yang diberi nama Explorer 1, sekaligus menjadi satelit pertama bikinan Uncle Sam. Satelit NASA tersebut, hingga kini berkontribusi atas informasi mengenai awan, lautan, daratan, serta lapisan es.
Kemudian, Explorer 1 juga berandil dalam mengukur gas yang ada di atmosfer seperti ozon dan karbon dioksida. Tak ketinggalan, satelit ini membantu kita dalam menanggapi bencana alam. Jadi, sekarang tahu kan, teknologi yang ada pada satelit itu tidak hanya untuk komunikasi, tetapi juga memiliki banyak jenis dan kegunaan untuk kehidupan manusia.