Crazy Rich Indonesians. Begitulah sebutan untuk para artis atau public figure yang terkenal dengan kekayaan harta serta kemewahan hidupnya seperti Raffi Ahmad, trader terkenal Indra Kenz, serta pengusaha sukses asal malang, Gilang Juragan 99.
Penampilan mereka di salah stau acara stasiun TV baru-baru ini menghebohkan masyarakat dengan memanggil mereka sebagai Crazy Rich Indonesians. Memang, kekayaan yang mereka miliki dan ketenaran yang mendukung mereka untuk dikenal masyarakat adalah beberapa privilege yang mereka dapatkan selama bertahun-tahun. Namun, darimana asal julukan Crazy Rich tersebut?
Kembali ke tahun 2018, saat film berjudul "Crazy Rich Asians" laris di pasaran layar lebar di seluruh dunia sehingga mendapatkan posisi di Box Office. Film ini menceritakan tentang kehidupan seorang dosen ekonomi berdarah Asia bernama Rachel Chu yang menjalin hubungan dengan seorang anak konglomerat asal Singapura, Nick Young.
Sepanjang film ini, Nick Young ditunjukkan sebagai orang yang super duper kaya dan menjadi keturunan dari Crazy Rich Singaporean. Kehidupan yang mewah dan relasi sebagai konglomerat menjadi sorotan dan daya tarik tersendiri dari film ini. Setelah rilisnya film ini, masyarakat banyak yang mengecap orang-orang yang hidup dengan fasilitas yang mewah sebagai Crazy Rich.
Indonesia sendiri sudah memiliki jajaran konglomerat jauh sebelum rombongan Raffi Ahmad dan Crazy Rich lainnya muncul di tengah-tengah masyarakat. Sebut saja Hartono bersaudara, Chairul Tanjung, Anthony Salim, dan penguasa perekonomian Indonesia lainnya yang kekayaannya hingga mencapai puluhan bahkan ratusan triliun rupiah.
Mereka bukan sekadar orang kaya yang pamer dengan kehidupan mewah dan sering menjadi idaman masyarakat, namun juga mengetahui potensi dan peluang pasar Indonesia dan secara tidak langsung mereka memegang kuasa banyak sektor di Indonesia mulai dari industri, pariwisata, hingga relasi mancanegara yang mungkin tidak dimiliki oleh sembarang orang. Tak hanya itu, aset yang mereka miliki bukan hanya berada di Indonesia namun juga di luar negeri bahkan banyak dari mereka dikabarkan memiliki pulau pribadi di beberapa negara.
Lagi-lagi, jajaran konglomerat sebenarnya ini bukan orang-orang yang pamer tentang kehidupan mewah dan memberikan khayalan kepada masyarakat dengan menunjukkan kekayaan mereka. Mereka lebih memilih menjadi orang yang sukses di bidangnya namun tidak terlalu nampak di masyarakat demi mempertahankan privasi dan aset yang mereka miliki dari pembicaraan masyarakat. Bahkan, masyarakat yang paham dengan konsep Crazy Rich ini tidak menyebut mereka sebagai Crazy Rich, namun sebagai Super Mega Crazy Rich dengan harta kekayaan yang tidak terhitung lagi nilainya.
Sekaya apapun mereka, hal yang patut dicontoh adalah kerja keras yang mereka lakukan secara konsisten dan mampu melahirkan generasi baru anak cucu yang berkualitas untuk bisa mempertahankan apa yang sudah mereka perjuangkan sehingga tidak heran jika mereka termasuk orang yang tertutup dan bukan berasal dari dunia entertainment.