The Five People You Meet In Heaven merupakan sebuah karya fenomenal yang lahir dari penulis terkenal Mitch Albom. Novel ini bercerita mengenai Eddie, seorang pria berumur 83 tahun yang bekerja sebagai seorang maintanance di sebuah taman hiburan. Hampir sepanjang hidupnya ia habiskan di taman hiburan untuk memperbaiki dan merawat berbagai wahana. Pada ulang tahunnya yang ke-83, Eddie mengalami kecelakaan tragis yang menewaskannya ketika ia mencoba untuk menyelematkan seorang gadis kecil.
Kemudian Eddie dipertemukan oleh lima orang yang telah menunggunya di Surga. Lima orang inilah yang mengajarkan Eddie tentang makna kehidupannya di dunia. Novel ini memberikan banyak pelajaran kepada para pembaca melalui kisah Eddie, karena itulah tidak heran bahwa novel ini telah terjual lebih dari sepuluh juta kopi dan telah diterjemahkan dalam 35 bahasa. Berikut 5 pelajaran hidup yang dapat dipetik dari Novel The Five People You Meet In Heaven.
1. Kita Semua Saling Terhubung
Dalam novel ketika Eddie sampai di Alam Baka, ia menemui orang pertama yang sudah menunggunya. Eddie bertemu dengan seseorang yang tidak dia kenal. Pelajaran pertama yang didapatkan Eddie dari orang tersebut adalah bahwa semua orang saling terhubung. Apapun yang terjadi di dunia ini bukanlah hal yang terjadi secara acak maupun kebetulan, sejatinya hal itu terjadi karena kita semua saling berhubungan.
Kita tidak dapat memisahkan satu kehidupan dari kehidupan yang lain. Pelajaran pertama mengajarkan Eddie bahwa segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan, bahkan ketika kejadian tidak menyenangkan terjadi akan ada hal-hal baik yang timbul darinya. Seperti ketika Eddie mencoba menyelamatkan gadis kecil dari wahana yang rusak meski Eddie harus kehilangan nyawanya.
2. Pengorbanan Merupakan Bagian Dari Hidup
Pada pelajaran kedua, Eddie mulai memahami bagian-bagian kehidupannya, terutama mengenai pengorbanan. Pengorbanan merupakan bagian dari kehidupan dan pengorbanan bukanlah hal yang harus disesali. Salah satu quotes dalam buku ini berbunyi: "Kadang-kadang kalau kau mengorbankan sesuatu yang berharga, kau tidak sungguh-sungguh kehilangan itu. Kau hanya meneruskannya pada orang lain," Ketika kita mengorban berbagai hal kepada orang lain, sejatinya kita hanya meneruskan hal tersebut kepada orang lain.
Seperti ketika seorang prajurit harus kehilangan nyawa demi negaranya. Sejatinya yang ia lakukan dapat menyelamatkan orang banyak. Percayalah, bahwa semua pengorbanan berharga, sebab kita meneruskannya kepada orang lain.
3. Kebencian Adalah Racun
Pada pertemuan dengan orang ketiga yang menunggunya, Eddie dikejutkan dengan beragam fakta yang tidak ia ketahui mengenai keluarganya, terkhusus Ayahnya. Pada pelajaran ketiga, kita dapat memetik makna mengenai memaafkan. Bahwa dalam hidup, menyimpan kebencian terhadap sesuatu merupakan sebuah racun. Racun ini akan terus menggerogoti diri kita dari dalam.
Menyimpan kebencian berarti memberikan luka kepada diri kita sendiri. Oleh karena itu, cobalah untuk memaafkan meskipun terasa sangat sulit. Dalam kasus Eddie, ada beberapa cerita yang luput dari pandangannya, cerita dari sudut pandang lain yang tidak ia ketahui.
4. Cinta Tidak Pernah Berakhir
Pada pertemuan keempat, Eddie bertemu dengan seseorang yang sangat ia cintai. Seseorang yang telah pergi lebih dulu daripada Eddie. Eddie selalu memikirkan orang ini setiap hari sepanjang hidupnya. Pelajaran keempat, ialah bahwa cinta tidak pernah berakhir bahwa dan segala sesuatu yang terjadi memiliki tujuannya masing-masing.
Meski Eddie ditinggalkan lebih dulu oleh seseorang yang ia cintai, namun sejatinya cita tidak pernah berakhir, tidak pernah mati. Meski cinta mereka dipisahkan oleh maut, cinta yang ada tetaplah cinta meski berbeda. Cinta itu diperkuat oleh kenangan yang ada, kenangan inilah yang terus didekap untuk memelihara cinta tersebut.
5. Setiap Kehidupan Memiliki Tujuanya Masing-masing
Sepanjang hidupnya, Eddie merasa bahwa dirinya tidak berguna. Eddie merasa bahwa tidak ada yang ia lakukan dalam hidup dan ia bukanlah apa-apa. Pada pelajaran kelima, Eddie kembali memaknai tentang hidupnya. Eddie merasa bahwa hidupnya adalah kegagalan. Namun, sebenarnya hidupnya tidaklah sia-sia. Bagi orang lain, pekerjaannya sebagai maintanance sebuah taman hiburan telah melindungi anak-anak yang bermain di sana.
Seluruh kecelakaan yang dicegah olehnya, wahana-wahana yang dibuatnya aman, serta pemeriksaan keliling yang dilakukannya setiap hari untuk memastikan seluruh keamanan taman hiburan yang dipandangnya tidak berguna sesungguhnya sangat berarti bagi orang banyak.
Sepanjang hidup yang Eddie habiskan di taman hiburan ternyata merupakan sebuah takdir, bahwa sebetulnya Eddie telah menjaga ratusan bahkan ribuan anak-anak yang bermain di taman hiburan selama berpuluh-puluh tahun.
Berikut 5 pelajaran hidup yang dapat kita petik dari novel The Five People You Meet In Heaven. Buku ini juga telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama dengan judul Meniti Bianglala. Selamat membaca!