Nyanyian Tonggeret, Tanda Musim Kemarau Datang

Hernawan | Rasyi Fauzia
Nyanyian Tonggeret, Tanda Musim Kemarau Datang
Tonggeret (pixabay/EdTraxler)

Jika kamu tinggal di pedesaan atau sedang berkunjung ke desa maupun kawasan hutan, saat ini mungkin akan terdengar suara nyaring serangga yang bernama tonggeret. Di Indonesia tonggeret memiliki banyak sebutan yang biasanya dinamai berdasarkan suara yang dihasilkan oleh hewan tersebut.

Mengutip dari peka-indonesia, orang Jawa menyebutnya garengpung atau uir-uir, masyarakat Sunda menyebutnya cengreret, disebut sinayu di Bali, nyenyeng di Makasar, dan rie-rie oleh orang Manado. Bahasa Inggris menyebutnya cicada. Apakah di daerahmu tonggeret punya sebutan lain juga?

Tonggeret dalam klasifikasi ilmiah merupakan serangga famili Cicadidae dan terdapat lebih dari 3.200 spesies di dunia. Menyadur dari DBpedia, tonggeret memiliki sepasang mata majemuk yang letaknya berjauhan dan biasanya punya sayap yang tembus pandang. Bentuk serangga ini kadang-kadang seperti lalat yang besar meskipun ada pula tonggeret yang berukuran kecil. Tonggeret hidup di daerah beriklim sedang hingga tropis.

Serangga satu ini merupakan salah satu yang menghasilkan suara dan jika jumlah invidunya banyak, suara yang dihasilkan bisa sangat bising. Di Indonesia suara tonggeret yang nyaring banyak muncul di akhir musim penghujan. Hal ini karena banyak tonggeret garengpung memiliki daur hidup yang dipengaruhi oleh musim. Saat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, tonggeret mencapai tahap dewasa, keluar dari bawah permukaan tanah untuk melakukan ritual musim kawin. Namun, dikutip dari peka-indonesia.org, ritual perkawinan tonggeret juga tetap terjadi pada musim kemarau.

Suara tonggeret yang terdengar nyaring hanya dihasilkan oleh tonggeret jantan. Ini karena tonggeret jantan memiliki organ khusus yang bernama "tymbal", terletak di antara dada dan perut berupa membran melingkar dengan gerigi. Gerakan otot-otot akan membuat membran tersebut menekuk ke dalam dan menghasilkan suara yang nyaring. Intonasi nada setiap jenis tonggeret juga berbeda-beda, ada yang nadanya rendah, datar, atau tinggi, tetapi pengulangannya selalu monoton. Perbedaan ini menjadi sinyal untuk tonggeret betina dan untuk membedakan jenis antar-tonggeret. Selain untuk menarik lawan jenis, suara bising ini juga berfungsi untuk menakuti predator.

Sebelum mencapai dewasa dan melakukan perkawinan, tahap muda atau "nimfa" hidup di dalam tanah dan bertahan cukup lama. Terdapat tiga jenis tonggeret berdasarkan perilaku lama hidup nimfanya di dalam tanah yaitu tipe tahunan, berkala, dan proto-periodik. Tonggeret tahunan memiliki siklus hidup yang terjadi dalam waktu setahun. Tonggeret berkala memiliki fase nimfa yang bisa bertahan 8 hingga 17 tahun terkubur di dalam tanah. Jenis tonggeret proto-periodik bisa muncul tiap tahun atau beberapa tahun namun dalam jumlah yang besar secara sekaligus.

Itulah beberapa informasi tentang kehidupan tonggeret dan nyanyian nyaringnya. Semoga dapat bermanfaat!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak