Ulasan Novel The Christmas Sister: Potret Sebuah Persaudaraan yang Indah

Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
Ulasan Novel The Christmas Sister: Potret Sebuah Persaudaraan yang Indah
potret cover The Christmas Sister (instagram/@kbo.oxtsgram)

Saudara merupakan orsng-orang yang tanpa kita sadari sejak dulu selalu mengisi hari-ari kita, apalagi jika sejak kecil sudah serumah. Salah satu karya terjemahan dari penulis Sarah Morgan, The Christmas Sister, bercerita tentang tiga orang saudara dengan berbagai kepribadian, kehidupan, dan kecemasan masing-masing.

Identitas Buku

Judul buku: The Christmas Sister [Reuni Bersalju]

Penulis: Sarah Morgan

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Jumlah halaman: 416 halaman 

Ulasan Lengkap

Tiga orang bersaudara dengan masa lalu dan kepribadian yang terbentuk setelahnya, kembali berkumpul di rumah ibu angkat mereka, di tengah suasana menjelang Natal bersalju. Suzanne mendambakan suasana Natal yang hangat dan bahagia dengan berkumpulnya ketiga putri angkatnya beserta cucu-cucunya yang lucu dan menggemaskan.

Namun, berbeda dengan ekspektasi Suzanne, ketiga anak angkatnya datang dengan berbagai permasalahan yang sedang mereka hadapi. Ada Hannah bersama kerumitan hidup dan pikirannya, Beth bersama masalah rumah tangga dan anak-anaknya, serta Possy yang bimbang memilih antara pergi jauh mengejar impian atau tetap tinggal menemani ibu tirinya.

Aku baru pertama kali membaca cerita Harlequin seperti ini. Cukup asyik ternyata, termasuk salah satu buku page turner dan ketika membacanya, aku jadi ikut merasakan apa yang dirasakan oleh para tokoh. Aku ikut merasakan kebingunan Hannah, kefrustrasian Beth, dan kembimbangan Possy.

Adegan di akhir saat Posy dan Beth membantu Hannah mengejar cintanya, membuatku langsung teringat kisah Cinta dan Rangga di film AADC. Kocak banget. Bisa dibilang buku ini paket lengkap. Keluarganya ada, romansanya ada, persaudaraannya ada.

Apalagi setiap babnya diwakili oleh point of view yang berbeda-beda dan berselang-seling antara Suzanne, Hannah, Beth, dan Possy. Jadi pembaca bisa tahu cerita dan sudut pandang dari masing-masing tokohnya. Pesan yang bisa aku tangkap, bagaimanapun juga, saudara adalah mereka yang selalu menunggu kita pulang, menyediakan kehangatan, pelukan, dan rasa aman.

Melalui buku ini, aku ikut bisa merasakan eratnya ikatan antarsaudara yang diperlihatkan oleh Hannah, Beth, dan Possy. Mereka bisa saling merasakan perasaan satu sama lain meskipun tidak saling memberitahu. Hal ini cukup membuatku iri. Ada Melly dan Ruby, dua anak menggemaskan yang membuat cerita jadi ceria. 

Buku The Christmas Sister [Reuni Bersalju] cocok dibaca ketika kamu sedang mengalami reading slump karena ceritanya yang tidak terlalu berat, tetapi justru mampu membuat kita terhibur dan merasa hangat melihat kedekatan sebuah keluarga. Selamat membaca!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak