Buku ini merupakan novel solo karya terbaru dari penulis Reni AW. Novel berjudul Pijar ini baru diterbitkan di awal tahun 2022. Penulis bernama lengkap Reni Asih Widiyastuti merangkai cerita di dalam novel berdasarkan kisah nyata kehidupannya.
Mungkin banyak pembaca yang belum mengenal atau belum familiar dengan nama penulis ini. Atau banyak pembaca yang belum pernah membaca hasil karya tulisannya. Padahal, tulisan karya Reni Asih Widiyastuti (Reni AW) seperti cerpen, cernak (cerita anak), puisi, resensi buku, dan sebagainya, sudah banyak tersebar dan dimuat di berbagai media cetak. Media cetak tersebut berskala nasional maupun lokal. Selain itu, tulisannya juga pernah dipublikasikan di media online. Reni AW juga pernah menerbitkan novel solo pertamanya, berjudul Pagi untuk Sam pada tahun 2019.
Tulisan hasil buah pena Reni AW pernah dimuat di koran Kompas Klasika rubrik "Nusantara Bertutur", koran Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, Harian Merapi, Suara Merdeka, Bangka Pos, Radar Bromo, Radar Kediri, Radar Mojokerto, Fajar Makassar dan sebagainya. Cerpen-cerpen hasil karya Reni sering berdasarkan cerita atau kisah hidup sehari-hari, sederhana namun selalu memberikan kejutan atau ending tak terduga di akhir cerita. Begitu pula, cerita dalam novel Pijar ini. Setiap bab dalam novel ini, selalu membuat pembaca penasaran bagaimana kisah dalam bab selanjutnya.
Judul novel Pijar merupakan nama panggilan dari tokoh utama dalam novel ini. Namanya Pijar Cahya Mentari. Pijar lebih suka jika dirinya dipanggil dengan nama 'Pijar'. Arti namanya yaitu nyala api. Namun, jika ada orang yang memanggilnya dengan nama Pijar, Cahya, atau Mentari, dia juga senang dan tidak masalah dengan hal tersebut.
Novel Pijar bercerita tentang kehidupan keluarga Pijar yang tinggal di Semarang. Karena novel ini berdasarkan kisah nyata kehidupan penulis, maka domisili penulis juga tinggal di Semarang.
Pijar dan keluarganya tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil di Semarang. Dia tinggal bersama ayah, ibu, dan dua kakaknya yang bernama Bagus dan Elok. Kisah perjuangan Pijar dalam meraih mimpinya tertulis dalam novel ini. Impiannya untuk bekerja setelah lulus SMK dan bisa mengumpulkan uang untuk membeli rumah agar keluarganya tidak perlu hidup mengontrak lagi di rumah orang lain. Apalagi rumah tersebut sering banjir dan air sering masuk menggenangi seluruh perabot di dalam rumah ketika musim hujan tiba.
Novel yang berkisah tentang Pijar yang tetatih-tatih dalam mewujudkan mimpinya, sempat membuat saya menitikkan air mata. Terutama saat Pijar dinyatakan oleh dokter terkena sakit Tuberkulosis. Batuk tak tertahankan dan darah yang terus keluar saat dia batuk, terpaksa membuat Pijar harus dirawat di rumah sakit. Dia juga terpaksa berhenti dari pekerjaannya karena sakitnya tersebut. Namun, Pijar tetap semangat dalam hidupnya.
Selain cerita tentang lika-liku kehidupan Pijar dan keluarganya, novel ini juga dibumbui dengan kisah asmara Pijar dengan kekasihnya Rama, yang pada akhirnya menjadi suami Pijar.
Novel Pijar layak dijadikan bacaan bagi pembaca yang ingin membaca novel yang ceritanya relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Sebab kisah dalam novel ini memang based on true story si penulis, Reni AW. Penulis begitu piawai dalam merangkai kalimat sehingga membuat pembaca larut dalam kisah novel ini.