4 Tips Membangun Personal Branding Tanpa Perlu Jadi Selebgram

Candra Kartiko | SYIFA FAUZIA
4 Tips Membangun Personal Branding Tanpa Perlu Jadi Selebgram
Buku Lo Ngerti Siapa Gue (Dok. Pribadi/Syifa Fauzia)

Branding berperan banyak dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu, kebutuhan personal branding dalam bisnis maupun karir di masa depan membuat kita terpacu untuk menunjukkan siapa kita pada banyak orang melalui media sosial. Karena dengan branding yang benar, orang lain akan mempercayai kita. Sehingga tujuan bisnis ataupun karir kita dapat tercapai.

Kita semua sebenarnya sudah memiliki personal brand masing-masing, hanya saja perlu kesan yang kuat agar orang lain benar-benar mengingat siapa kita hingga sampai ke tahap percaya pada kita. Maka, terlebih dahulu kita harus mengenali diri sendiri, apa yang sebenarnya kita inginkan, dan apa yang membuat kita nyaman mengerjakannya.

Personal branding tidak sama dengan pencitraan, personal brand adalah tentang menjadi jujur mengenali diri sendiri. Personal brand akan membuat kita tahu apa yang kita inginkan, sesuatu yang “kita banget”.

Oleh karena itulah, dalam buku ini dijelaskan bahwa personal branding bukan soal kita mengemas diri, tapi memaksimalkan karakter kita. Jadi, apa yang sebenarnya sudah ada dalam diri kita harus kita maksimalkan lagi. Sehingga apa yang ada dalam diri kita tersebut menjadi personal brand yang kuat.

Ketika sudah tahu apa yang benar-benar “aku banget”, maka selanjutnya adalah memulai membangun personal brand kita. Inilah langkah membangun personal branding ala Shopia Mega:

1. Mengetahui kompetensi yang kita miliki

Ada orang yang mempunyai banyak kemampuan, tapi pasti ada kemampuan utama yang ingin dia tonjolkan dalam media sosialnya. Silahkan tentukan skill apa yang paling utama, yang ingin kita tampakkan dalam media sosial kita dan dibutuhkan banyak orang.

2. Mengetahui standar dan gaya yang kita miliki

Dalam dunia online maupun offline, gaya dan bagaimana cara kita berinteraksi itulah yang akan lebih banyak diingat orang lain. Hal ini juga berlaku di dalam kehidupan tatap muka. Standar dan gaya yang kita miliki berjalan beriringan dan akan membuat kita berbeda dari orang lain, meski kompetensinya sama.

3. Mengetahui bagaimana cara menyampaikan diri kita melalui media sosial

Dalam membangun personal branding, tidak cukup hanya mengetahui diri kita sendiri. Kita juga perlu tahu bagaimana cara menyampaikan diri kita. Kita juga harus up-to-date dengan berita ataupun tentang trend yang sedang viral.

Kemudian untuk membuat konten, mulai dari kemampuan apa yang kita miliki yang dibutuhkan orang lain, dan di kombinasikan dengan gaya kita dalam berkomunikasi dengan orang lain. Asah terus kemampuan kita dalam membuat konten yang menarik, dan unik. Agar menjadi pembeda antara diri kita dengan orang lain.

4. Konsistensi

Jangan berhenti melakukannya, konsisten sangat penting untuk membangun personal branding. Salah satu faktor utama yang mendorong kita bisa konsisten adalah skala prioritas. Maka diawal-awal saat membuat konten tak perlu banyak variasi terlebih dahulu, tentukan yang utama.

Pada intinya, personal brand akan terbentuk dari kemampuan kita yang dibutuhkan orang lain, mempunyai ciri khas, dan adanya konsistensi dalam membangunnya. Kita tidak perlu menjadi orang lain, tapi cukup menjadi diri sendiri dan memaksimalkan potensi yang kita miliki.

Selain itu, yang perlu diingat bahwa jumlah followers tidak selalu menjadi patokan yang utama, tapi bagaimana menumbuhkan hubungan kepercayaan dari kita ke orang lain itulah yang terpenting. Karena kehidupan di media online itu juga nyata, jadi bersikaplah seperti di kehidupan nyata.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak